Pesan Perdamaian Jerman dan Prancis dari Verdun
VERDUN, SATUHARAPAN.COM – Presiden Prancis, Francois Hollande, dan Kanselir Jerman, Angela Merkel, menyerukan Eropa bersatu pada hari Minggu (28/5) dalam peringatan 100 tahun pertempuran pajang antar kedua negara pada Perang Dunia I.
Pertempuran sepanjang 300 hari di timur laut Prancis adalah salah satu pertempuran paling berdarah dari PD I, dan lebih dari 300.000 jiwa meninggal sebelum kemudian Prancis menang.
Hollande dan Merkel mengatakan, seperti Prancis dan Jerman telah ‘’mengesampingkan’’ sejarah mereka bersama untuk menjadi sekutu dekat, Uni Eropa sekarang harus bekerja sama untuk menangani krisis migran dan kemungkinan keluarnya Inggris dalam referendum pada bulan depan.
Eropa disebutkan berada dalam bahaya "pemisahan dan balik dalam pada diri kita sendiri", kata presiden Prancis dalam sebuah pidato di depan ribuan makam bertanda salib putih di osuarium Douaumont, di mana 130.000 tentara (Prancis dan Jerman) dimakamkan.
Pertempuran yang mengerikan selama 300 hari antara Jerman dan Prancis pada PD I. (Foto: dari dailymail.co.uk)
"Tugas mulia kami ditulis di tanah Verdun ... mari kita mengasihi orang-orang kita sendiri, tetapi mari kita melindungi rumah kita bersama, Eropa, tanpanya kita akan terkena badai sejarah," kata Hollande, seperti dikutip AFP.
Merkel, yang negaranya mengambil lebih dari satu juta pengungsi pada tahun 2015, mengatakan tantangan abad ke-21 "hanya dapat diatasi bersama-sama".
Kanselir itu mengatakan "pemikiran dan tindakan nasionalis akan mengatur kami kembali" dan bahwa Eropa menjadi "rapuh" karena "kelemahan" telah muncul.
Pelajaran untuk Eropa dari "bencana" pada abad ke-20 adalah bahwa "sangat penting untuk tidak menutup diri, tetapi harus terbuka satu sama lain," kata Merkel.
Mengikuti Jejak
Di bawah hujan terus-menerus, kedua pemimpin mulai peringatan dengan meletakkan karangan bunga di pemakaman militer Jerman di Consenvoye, sebelah utara Verdun.
Kedua kepala negara mengunjungi pemakaman Jerman, mengikuti jejak pendahulu mereka, Presiden Prancis, Francois Mitterrand, dan Kanselir Helmut Kohl.
Ketika Mitterrand dan Kohl bergandengan tangan di sana ketika lagu kebangsaan Prancis dikumandangkan pada tahun 1984, menegaskan bagaimana hubungan dekat telah terjadi antara kedua negara, mantan musuh yang sekarang sering digambarkan sebagai motor kembar Uni Eropa.
Presiden Prancis, Francois Mitterrand dan Kanselir jerman, Helmut Kohl pada peringatan pertemp[uran Verdum tahun 1984. mereka bergandengan tangan selama lagu kebangsaan Prancis dikumandangkan. (Foto: dari telegraph.co.uk)
Dalam pidato di balai kota Verdun, Hollande mengatakan: "Verdun adalah sebuah kota yang mewakili dua hal, yang terburuk di mana Eropa kehilangan arah 100 tahun yang lalu, dan yang terbaik, karena kota telah mampu menggembleng dirinya sendiri dan bersatu untuk perdamaian dan persahabatan Franco-Jerman."
Keduanya kemudian menghadiri upacara utama di Douaumont, di mana 3.000 anak sekolah Prancis dan Jerman mengambil bagian dalam karya koreografi oleh pembuat film Jerman, Volker Schloendorff, bertujuan menunjukkan bagaimana perdamaian dapat tumbuh dari konflik yang mengerikan.
Sebelumnya, lonceng gereja berbunyi hingga bermil-mil mengenang tentara yang tewas dari kedua belah pihak.
Pertempuran Verdun berlangsung dari Februari 1916 sampai Desember 1916 pada sepanjang garis depan yang memisahkan tentara Prancis dan Jerman. Orang terakhir yang selamat dari pertempuran Verdun meninggal pada tahun 2008.
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...