Pesawat MH370 Kemungkinan Mengarah ke Samudera Hindia
KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM – Penyidik yang melacak hilangnya pesawat Malaysia Airlines pada Sabtu (8/3) menyebutkan bahwa pesawat itu kemungkinan terbang ke arah Samudera Hindia Selatan. Demikian dikatakan sebuah sumber yang dekat dengan penyelidikan tersebut, hari Rabu (19/3).
Asumsi yang berkembang menyebutkan pesawat menuju ke selatan, dan lebih jauh lagi hingga ke ujung selatan wilayah itu,” kata sumber itu seperti diberitakan thestar.com.my. Hal itu berarti bentang pencarian pada perairan di sebelah barat Indonesia di Samudera Hindia, dan wilayah barat Australia.
Pandangan ini didasarkan pada tidak adanya bukti dari negara-negara di sepanjang koridor utara yang mendeteksi pesawat tersebut melintasi wilayah udara mereka. Dan juga tidak ditemukannya jejak dan puing-puing dalam pencarian di bagian utara dari koridor selatan.
Masih Mencari
Sementara itu, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto menegaskan armada Indonesia yang dikirim untuk membantu pencarian pesawat Malaysia Airlines (MAS) penerbangan MH370 masih bersama dengan armada dari negara lain yang melakukan operasi pencarian.
"Terkait pesawat Malaysia Airlines sampai saat ini yang telah di `deploy` lima KRI, satu pesawat udara dan satu pesawat angkatan Laut dan belum ada penarikan apapun terkait pencarian tersebut. Mekanisme pencarian dan pertolongan ini di koordinasi oleh Badan SAR Malaysia," kata Menko Polhukam dalam keterangan pers di Kantor Presiden Jakarta, Rabu sore, seperti dikutip Antara.
Djoko mengatakan seluruh armada dari berbagai negara yang ikut serta dalam operasi pencarian dikoordinasi oleh Badan SAR Malaysia, termasuk pembagian zona pencarian.
"Ke arah mana, siapa saja, negara-negara yang terlibat di situ sangat ditentukan oleh Badan SAR Malaysia. Jadi kalau saudara membaca sektor utara atau selatan, itu analisa terakhir dari pesawat berbelok dari arah Teluk Thailand sampai ke barat hilangnya pesawat di kepulauan Andaman itulah hilangnya," tuturnya.
Menko Polhukam menegaskan armada dari Indonesia akan terus beroperasi sesuai dengan kondisi yang ada dalam pencarian hingga pemerintah nanti menganggap apakah terus dilakukan atau tidak.
Djoko juga kembali menegaskan dari data-data WNI yang menjadi penumpang pesawat itu, berdasarkan penelaahan Polri, rekam jejaknya tidak ada yang berkaitan dengan kejahatan atau terorisme.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga menegaskan WNI penumpang di Malaysia Airlines MH307 memastikan tidak ada diantara mereka yang terlibat dalam terorisme.
"Jangan sampai ada spekulasi dan berita-berita yang tidak benar," kata Presiden SBY saat memimpin rapat terbatas kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (19/3).
Presiden SBY memastikan bahwa sesuai laporan Menko Polhukam: Djoko Suyanto tidak ada penumpang asal Indonesia yang aneh.
Ratusan Tentara Korea Utara Tewas dan Terluka dalam Pertempu...
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Ratusan tentara Korea Utara yang bertempur bersama pasukan Rusia mela...