Pesepak Bola Muslim Sumbang Pesta Natal Panti Asuhan
ABIDJAN, SATUHARAPAN.COM – Pemain belakang Liverpool beragama Islam, Habib Kolo Toure menyumbang sejumlah dana untuk Panti Asuhan miliknya di Abidjan, Pantai Gading bagi seluruh anak-anak yang menyambut suka cita hari Natal. Toure menjelaskan bahwa toleransi penting dalam seluruh aspek kehidupan manusia, dan juga sebagai landasan bersepak bola.
"Agama Islam mengajarkan saya untuk menjadi orang baik dan membantu orang lain, tak peduli apakah Kristen atau Islam. Yang terpenting adalah berperilaku baik kepada semua orang dan semuanya akan menghormati Anda," seperti diberitakan situs berita kota Liverpool, liverpoolecho.co.uk, hari Rabu (23/12).
Kolo Toure dan saudara kandungnya, Yaya Toure (Manchester City) merupakan dua dari sekian banyak pesepak bola Muslim di Liga Primer Inggris.
Kolo Toure sejak 2002 bermain di Arsenal, sebelum pada 2005 dia hijrah ke Manchester City, kemudian pada 2009 dia pindah ke Liverpool hingga sekarang.
Mantan pemain Manchester City ini sejak lama menyumbang sejumlah dana ratusan ribu poundsterling guna kesejahteraan ratusan anak-anak di panti asuhan yang terletak di Yopougon, sebuah wilayah di luar Abidjan, ibu kota Pantai Gading.
"Semua saya lakukan sendiri dan saya tak sering membicarakannya tapi dengan datangnya Natal, ini adalah waktu yang tepat untuk berbuat sesuatu. Saya ingin menggelar sebuah pesta Natal bagi mereka,” kata dia.
Pantai asuhan yang didanai Toure itu dihuni anak-anak dari berbagai latar belakang, baik etnis maupun agama.
Kids with no parents that I look after in Ivory Coast. Love you all pic.twitter.com/y4kh6u7Vtf
— Kolo Toure (@KoloKolotoure28) December 1, 2015
Kolo Toure mengungkapkan secara keseluruhan di Pantai Gading, bahwa banyak anak di negara itu seharusnya memahami nilai-nilai universal dari sepak bola, tidak hanya sebatas pertandingan, namun persahabatan. Oleh karena itu, dia berharap banyak pesepak bola memberi contoh dalam sikap dan tindakan, serta mengurangi arogansi di luar lapangan.
“Jika saya menggunakan kata-kata yang buruk, mereka akan menggunakan kata-kata yang buruk,” kata dia.
Kolo Toure menjelaskan bahwa situasi anak-anak di Pantai Gading saat ini tidak maksimal, karena setelah periode kerusuhan politik dan sosial selama beberapa tahun, Pantai Gading memang perlahan-lahan mulai menata kembali kehidupan, namun tetap ada banyak faktor yang menurut Toure tidak mendukung perkembangan anak-anak di negara tersebut antara lain 300 anak meninggal setiap jam, setiap hari, di benua Afrika, karena gizi buruk.
“Ini sangat penting bahwa anak-anak memiliki makanan yang tepat, terutama di Afrika,” kata dia.
“Kami memiliki segalanya untuk membuat makanan yang lebih baik, untuk membuat anak-anak senang tapi bila tidak ada pendidikan maka akan percuma,” kata dia.
Papis Cisse
Di tempat terpisah penyerang beragama Islam milik kesebelasan Newcastle United, Papiss Cisse mengundang anak-anak setempat ke rumahnya untuk pesta Natal. Para penggemar muda disambut oleh penyerang berusia 30 tahun asal Senegal itu.
Situs olahraga Inggris, Sports Mole memperlihatkan Cisse mengenakan topi sinterklas dan berfoto bersama penggemar di pinggir pohon natal yang ada di kediamannya.
Cisse melakukan kegiatan “open house” sejak Selasa (22/12) sampai Rabu (23/12), karena begitu banyak penggemar Newcastle United yang menganggap Cisse berjasa besar bagi gol-gol Newcastle United.
Cisse setiap kali kedatangan tamu, dia membagikan hadiah, kue, dan berbagai makanan lainnya. Tidak hanya itu beberapa saat setelah para penggemar berkumpul, di akhir acara dia mengajak para penggemar Newcastle United untuk makan barbekyu yang dia panggang sendiri.
“Saya ingin berharap semua fans Newcastle selamat Natal dan semua yang terbaik untuk tahun 2016," kata Cisse seperti diberitakan Sports Mole, hari Kamis (24/12).
“Saat ini penting untuk mengucapkan terima kasih atas dukungan mereka sepanjang tahun dan ini adalah cara untuk menunjukkan itu. Saya suka bekerja keras untuk para penggemar, dan dengan perayaan seperti ini saya hendak menunjukkan kepada mereka, bahwa saya peduli,” kata dia.
Beberapa tahun lalu, seperti keterangan BBC, Cisse dan rekannya sesama muslim di Newcastle United, Demba Ba sempat menolak bermain di Newcastle United saat keduanya direkrut pada 2011, karena perusahaan sponsor yang melekat di seragam Newcastle United adalah perusahaan judi, Wonga.
Akan tetapi beberapa petinggi klub berhasil membujuk Cisse dan Ba untuk memperkuat klub kebanggaan kota Newcastle, Inggris, tersebut. (liverpoolecho.co.uk/ bbc.co.uk/ sportsmole.co.uk).
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...