Peserta Belajar Bersama Maestro Diserahkan kepada Maestro Terpilih

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), telah menetapkan 89 peserta Program Belajar Bersama Maestro (BBM), dari 274 calon peserta yang telah mendaftar. Para peserta terpilih tersebut diserahkan secara langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan , kepada 10 Maestro yang telah ditetapkan.

“Selamat kepada para peserta terpilih. Kita bersyukur para peserta yang berasal dari provinsi seluruh Indonesia,  untuk belajar bersama para Maestro terbaik Indonesia,” demikian disampaikan Mendikbud pada acara penyerahan peserta terpilih program BBM kepada Maestro yang telah ditetapkan, di kantor Kemendikbud, Kamis (25/6).

10 Maestro terpilih tersebut adalah I Nyoman Nuarta perajin patung, Tan De Seng musisi gitar, kecapi, dan suling. Selanjutnya Sam Udjo musisi angklung, Irawati Durban seniman tari, Supadminingtyas seniman sinden, Nasirun seniman lukis, Didik Nini Towok seniman tari, Aditya Gumay seniman teater, Purwacaraka seniman komposer, dan Gilang Ramadhan musisi.

Mendikbud mengatakan, para peserta BBM akan belajar dan tinggal bersama para Maestro. Ini menjadi kesempatan yang tidak akan datang dua kali, oleh sebab itu para peserta diharapkan dapat memanfaatkan momen belajar ini dengan sebaik mungkin.

“Jangan sia-siakan kesempatan ini, lihat keseharian mereka. Kalian akan melihat dedikasi mereka sebagai Maestro,” kata Mendikbud.

Program BBM yang dirintis secara langsung oleh Mendikbud ini bertujuan, untuk memberikan proses pembelajaran mengenai makna budaya, nilai budaya, dan kearifan lokal, serta motivasi untuk berprestasi dalam bidang seni dan budaya.

Selain itu juga, melalui program ini diharapkan dapat mengembangakan model pelibatan publik,  dalam hal ini adalah para seniman terkemuka di Indonesia dalam pengembangan pendidikan dan kebudayaan.

“Program BBM juga dimaksudkan, untuk mendorong kampanye revolusi mental dan pendidikan karakter melalui pengembangan seni budaya yang uni dan menarik,” kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kacung Marijan dalam laporannya. (kemdiknas.go.id)

Editor : Bayu Probo