Pesta Mode dan Pameran Usaha Kreatif di JCC
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pemukulan genderang oleh Mufidah Jusuf Kalla, dan pemukulan rebana yang dilakukan Herawati Boediono, Veronica Tjahaja Purnama, Dirut Mandiri Budi Gunadi Sadikin, dan CEO MRA Group Soetikno Soedarjo, di Jakarta Convention Center, Rabu (22/10), menjadi penanda Bazaar Fashion Festival dan Pasar Indonesia resmi dibuka.
Acara yang digelar Majalah Harper’s Bazaar Indonesia bekerja sama dengan Bank Mandiri itu dilangsungkan hingga 26 Oktober. Festival usaha kreatif itu menampilkan produk-produk kreatif dari perancang busana terpilih yang dipamerkan dalam bentuk peragaan busana di runway stage dan white cube stage, serta pameran 164 produk kreatif usaha kecil dan menengah dan kuliner mitra binaan.
Lebih dari 30 desainer menyemarakkan Bazaar Fashion Festival. Desainer papan atas Biyan Wanaatmadja terpilih untuk membuka festival mode itu dengan menampilkan koleksi “Seruni”, sementara desainer Sebastian Gunawan dengan koleksi rancangannya akan tampil menutup pesta mode itu pada Minggu (26/10) pukul 20.00.
Acara yang menjadi signature event Majalah Harper’s Bazaar Indonesia itu juga mengangkat show bertema “Peranakan” pada Jumat (24/10) dan “Neo Batik” pada Sabtu (25/10).
Pada pergelaran busana “Neo Batik”, perancang busana muda akan memperlihatkan kain dengan motif baru yang modern dengan tetap menggunakan teknik pengolahan batik klasik. Pergelaran busana “Peranakan” akan menampilkan koleksi rancangan Ghea Panggabean, Adrianto Halim, Stephanus Hamy, Yongki Budisutisna, dan Widhi Budimulia.
Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) mengisi Bazaar Fashion Festival dan Pasar Indonesia melalui IPMI Trend Show 2015 dengan tema “Immersion”. Pada pergelaran itu, perancang mode yang tergabung dalam IPMI akan menampilkan tren fashion 2015.
“IPMI Trend Show akan memperlihatkan karakter berkualitas tinggi dari konsep yang diekspresikan desainer menjadi sebuah koleksi mode, yang berbeda dengan pergelaran lain yang cenderung hanya menampilkan presentasi koleksi dibandingkan presentasi konsep,” demikian disampaikan desainer Era Soekamto, mewakili IPMI.
Pasar Indonesia
Pasar Indonesia yang hadir dalam penataan modern, menampilkan antara lain Rumah Tenun Pusako Minang, Rumah Songket ADIS, tenun sutra Garut, batik Solo dan Jepara, batik Madura, tenun Bali, kerajinan perak Bali, mutiara Lombok, dan kain jumputan Palembang. Secara khusus juga ditampilkan kain songket karya perajin songket di Desa Ogan Ilir Palembang, yang dilatih dan didampingi dalam mengembangkan teknik sungkit dan limar selama enam bulan.
Untuk kuliner, pengunjung bisa mencicip kuliner Indonesia terpilih, seperti bihun bebek Medan Suki, soto udang galah, soto Ahri Garut, gulai kepala ikan RM Keluarga, hingga gudeg Yu Djum Yogyakarta.
Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Pahala N Mansury mengemukakan, “Kegiatan ini merupakan bukti komitmen kami dalam membina dan mengembangkan usaha kecil dan menengah, khususnya industri kreatif. Kami yakin usaha kecil dan menengah akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.” Hingga September 2014, Pahala menyebutkan Bank Mandiri memiliki 756 mitra binaan di seluruh Indonesia dengan nilai penyaluran program kemitraan Rp 20 miliar.
Pahala menambahkan, semangat mengembangkan sektor usaha kecil dan menengah itu harus dilakukan melalui penguatan jaringan pasar, dan kegiatan promosi yang terjangkau serta tepat sasaran. “Itu salah satu kunci penting pengembangan bisnis kreatif,” kata dia.
Editor : Sotyati
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...