Petani di Ambon Resah Harga Kopra Semakin Anjlok
AMBON, SATUHARAPAN.COM - Para petani di Kota Ambon, Maluku, resah karena harga kopra semakin anjlok menjadi hanya Rp4.200 per kilogram.
"Bagaimana tidak resah dengan harga kopra yang seperti ini, pekan lalu harganya Rp4.250 per kg," kata petani asal desa Passo, Herman di Ambon, Kamis (28/6).
Dia mengakui, harga kopra antara Januari hingga akhir Mei 2018 bervariasi Rp5.000 - Rp5.200 per kg, namun pada pekan pertama Juni 2018 dibeli pedagang pengumpul Rp4.500 per kg, dan kini kembali turun.
"Beta (Saya) resah karena sebenarnya hendak menjual kopra untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dua anak pada tahun ajaran 2018/2019 dan material bangunan untuk merampungkan rumah," ujar Herman.
Dia mengakui kaget saat mengecek harga kopra di kawasan Pelabuhan Slamet Riyadi yang kembali anjlok mencapai Rp4.200 per kg.
"Harga kopra terburuk yang pernah dialami para petani di Ambon, setelah mencapai Rp10.800 per kg pada Agustus 2017, selanjutnya turun menjadi Rp8.800 per kg pada Januari 2018," kata Herman.
Salah seorang petani asal desa Sepa, Kabupaten Maluku Tengah, Zairin mengemukakan, kopra miliknya sebanyak lima ton sudah dibawa ke Ambon sejak Maret 2018, tetapi hingga saat ini belum dijual.
"Saya ini bagaikan pepatah `sudah jatuh tertimpa tangga` karena tergiur harga kopra di Ambon melonjak. Namun, ternyata harus `gigit jari` karena saat in hanya Rp4.200 per kg," katanya.
Padahal biaya angkut kopra dari Sepa ke Ambon besar baik untuk transportasi maupun buruh.
"Kalau harga kopra anjlok seperti itu mau belanja apa untuk dibawa pulang bagi keluarga di Uhe, termasuk menyimpan untuk kebutuhan pendidikan anak-anak," kata La Ani.
Petani asal Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Dominggus mengeluhkan anjloknya harga komoditas perkebunan tersebut pada beberapa bulan terakhir ini.
"Bagaimana mau menjual kopra kalau harganya anjlok hingga Rp4.200 per kg," ujarnya.
Dia memutuskan menjual kopra di Ambon karena memperkirakan harga komoditas perkebunan ini bervariasi Rp8.500 hingga Rp9.000/kg.
"Saya diberitahu rekan petani asal Kota Ambon bahwa kopra di Ambon di atas Rp8.000/Kg, makanya memutuskan menjual di ibu kota Provinsi Maluku," kata Dominggus.
Padahal, hasil menjual kopra direncanakan untuk belanja bahan bangunan dan kebutuhan pendidikan anak - anak
"Saya membawa 3 ton kopra dengan biaya transport lumayan mahal dan setelah tiba di Ambon mendengar harganya anjlok, terus saya titipkan sementara di rumah saudara di Desa Passo, Kecamatan Baguala," kata Dominggus. (Antara)
Editor : Melki Pangaribuan
Bangladesh Minta Interpol Bantu Tangkap Mantan PM Sheikh Has...
DHAKA, SATUHARAPAN.COM-Sebuah pengadilan khusus di Bangladesh pada hari Selasa (12/11) meminta organ...