Petinju Muslimah Inggris Harap Tak Ada Diskriminasi Olahraga
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Salah satu petinju muslimah Inggris, Ambreen Sadiq mengharapkan agar seluruh olahraga dipandang sebagai ajang yang mencerminkan sportivitas, bukannya untuk diskriminasi berdasar etnis, ras, suku, atau agama. Seperti tertuang dalam Telegraph, Jumat (22/8) petinju putri keturunan Pakistan ini berharap juga banyak orang menghargai perempuan dalam olah raga.
“Aku berharap kesuksesanku menginspirasi lebih banyak wanita muda untuk mencoba tinju,” kata Sadiq.
Sadiq sejak kecil berlatih olah raga tinju di kota tempat tinggalnya di Keighley, Yorkshire, Inggris. Perempuan berusia 20 tahun itu mengatakan keluarga intinya, yaitu ayah dan saudara laki-lakinya sangat mendukung dia menekuni tinju.
Sadiq mengatakan hingga kini dia masih harus melawan stigma negatif bahwa atlet muslimah sangat terbatas hanya dalam cabang olah raga tertentu saja. Seperti yang dia tuturkan bahwa keluarga besar dari pihak ayahnya yang tidak mendukung kegiatan tinju yang Sadiq tekuni.
“Keluarga ayahku adalah Muslim Pakistan dan mereka benar-benar taat. Aku dianggap mempermalukan budaya mereka karena aku seorang wanita muslim Asia. Kalau aku adalah pria, hal itu tidak akan dipermasalahkan,” Sadiq mengatakan.
Keluarga dari pihak ayah Sadiq mempermasalahkan kostum yang dikenakannya saat bertinju karena busana tinju Sadiq mereka anggap tidak sesuai aturan agama.
“Aku bilang pada mereka, aku memakai baju itu bukan untuk terlihat seksi, itu adalah seragam. Bahkan aku meminta (pada Amateur Boxing Association) untuk menggantinya dan mengizinkanku memakai celana panjang untuk olahraga," tambah Sadiq.
Saat usianya baru 15 tahun, dia masuk dalam daftar Junior Personality of the Year yang dikeluarkan British Asian Sportys Awards. Dia juga memenangkan ABA Schoolgirls' National Championship. Ambreen pernah tampil di seri dokumenter stasiun televisi Channel 4 berjudul The Girl Boxer. (telegraph.co.uk/dailymail.co.uk).
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...