Petisi Menolak Kunjungan Kenegaraan Trump ke Inggris
LONDON, SATUHARAPAN.COM-Sebuah petisi yang ditandatangani lebih dari satu juta orang menuntut agar Inggris membatalkan kunjungan kenegaraan yang direncanakan oleh Presiden Amereka Serikat, harin Senin (30/1), menyusul meningkatnya kemarahan atas larangan perjalanan di negara-negara yang berpenduduk mayoritas Muslim.
"Donald Trump harus diizinkan untuk masuk ke Inggris dalam kapasitasnya sebagai kepala negara AS, tetapi ia tidak harus diundang untuk melakukan kunjungan resmi kenegaraan, karena akan menimbulkan rasa malu pada Yang Mulia Ratu," kata petisi itu yang myat dalam situs parlemen.
Donald Trump dinilai berprasangka buruk dan melontarkan kebencian secara vulgar seharusnya didiskualifikasi untuk diterima oleh Yang Mulia Ratu atau Pangeran Wales, kata pernyataan itu.
Petisi kepada parlemen itu dapat ditandatangani oleh siapa saja dengan kode pos Inggris. Mereka yang ikut tanda tangan ditanya lebih dulu apakah mereka adalah warga Inggris atau warga negara lain. Petisi itu menuntut untuk diperhatikan oleh anggota parlemen jika mencapai lebih dari 100.000 tanda tangan.
Terakhir pada Januari parlemen memperdebatkan untuk melarang Trump berkunjung ke Inggris menyusul petisi yang ditandatangani oleh sekitar 600.000 orang, setelah itu kandidat presiden itu berjanji, juika terpilih jadi presiden AS, untuk secara drastis membatasi masuknya orang-orang dari negara-negara Muslim masuk AS.
Trump pada hari Jumat menandatangani sebuah perintah eksekutif untuk menangguhkan kedatangan semua pengungsi dari Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah dan Yaman.
Editor : Sabar Subekti
Kepala Militer HTS Suriah Akan Membubarkan Sayap Bersenjata
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Kepala militer "Hayat Tahrir al-Sham" (HTS) Suriah yang menang m...