PFI-J Gelar Photojournalist Fest 2014

Berdoa dalam damai karya Dwi Prasetya dari Bisnis. Jemaat Gereja Tiberias mengikuti perayaan prosesi Natal di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta pada Desember 2013. (Foto-foto: Ignatius Dwiana)

Terobos palang pintu kereta Bintaro karya Heru Haryono dari Okezone.

Penggusuran Kampung Srikandi Jatinegara Kaum, Jakarta Timur, karya Anhar Rizki Affandi dari Vivanews. Pada Mei 2013, sekitar 140 warga digusur setelah Pengadilan Negeri Jakarta Timur memenangkan PT Buana Estate.

Setan juga butuh pipis karya Susanto dari Media Indonesia. Seniman berkostum hantu yang menghibur pengunjung yang menikmati waktu liburan akhir tahun 2013 di Monumen Nasional (Monas) Jakarta sedang mengantri buang air kecil di toilet umum di kawasan itu.

Pengunjung pameran.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pewarta Foto Indonesia – Jakarta (PFI-J) menggelar pameran Photojournalist Fest 2014 sebagai kegiatan tahunannya. Pameran foto yang diadakan keempat kalinya ini dibuka Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan turut hadir pula Menteri Perumahan Rakyat Djan Farid pada Selasa (4/2) di Galeri Cipta II Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta.

Karya-karya foto yang dipamerkan dengan tema ‘Jakarta ~~Ber~~harap’ terus menyajikan denyut nadi Jakarta dari mata para pewarta foto. Karya-karya yang dipamerkan mengangkat tema sosial terkait situasi dan kondisi ibukota. Karya foto ini merupakan momen atau kejadian sehari-hari yang terekam kamera para pewarta foto selama kurun waktu 1 Januari 2013 hingga 31 Desember 2013. Sebanyak 414 karya dari 116 pewarta foto yang berpartisipasi berhasil dikumpulkan.

Dari ratusan karya foto yang terkumpul itu dikurasi hingga akhirnya terpilih 120 karya dari 79 orang pewarta foto. Kurasi dilakukan tiga pewarta foto senior Enny Nuraheni, Gino Franky Hadi dari Media Indonesia, dan Mast Irham dari European Pressphoto Agency.

Ketua Panitia Pameran Photojournalist Fest 2014 Dede Kurniawan mengungkapkan tema ‘Jakarta ~~Ber~~harap’ ini diusung untuk mengungkapkan kondisi keseharian warga Jakarta yang masih melahirkan harapan untuk mendapatkan kehidupan dan suasana yang lebih baik lagi.

“Kondisi keseharian Jakarta yang tercerminkan dari karya-karya para pewarta foto di pameran kali ini bagaikan rangkuman pernyataan dari harapan warga Jakarta yang masih menginginkan suasana kota lebih baik lagi.” kata Dede.

Selain pameran, juga akan berlangsung diskusi yang mengupas lebih dalam tentang dunia foto jurnalistik. Di antaranya adalah Phototalk dan Slideshow dengan tema ‘Street Photography’ bareng pengarang Buku Foto Juvenile Evolvere Safir Makki pada Selasa (4/2), diskusi ‘Perkembangan Fotografi Jurnalistik dalam Industri Media’ bareng Pemimpin Redaksi Sinar Harapan Norman Meoko dan Tatan Syuflana dari Associated Press pada Sabtu (8/2), dan diskusi bareng kurator di hari terakhir, Senin (10/2).

Pameran Photojournalist Fest 2014 ini berlangsung dari Selasa (4/2) hingga Senin (10/2).

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja