PGI Gelar Jalan Damai Lintas Agama
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dendang lagu poco-poco menggema lantang dari halaman Monumen Nasional Sabtu (16/5) pagi. Lebih dari dua ribu orang menari-nari mengikuti irama sembari bercengkerama hangat satu dan lainnya. Mayoritas orang berbaju putih dan bergaya sporty yang telah berkumpul sejak pukul 05.30 WIB itu tampak ria menghentak-hentakkan kaki seraya mengayunkan tangan ke kanan dan ke kiri.
Di panggung yang berdiri sejajar dengan Tugu Monas, terpampang papan bertuliskan Jalan Damai Lintas Agama. Praktis, ribuan orang yang terlibat keceriaan satu dan lainnya berasal dari beragam agama di Tanah Air.
Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia atau PGI, penyelenggara perhelatan akbar bertajuk “Jalan Damai Lintas Agama” berhasil mengumpulkan beragam elemen masyarakat dalam rangkaian ulang tahunnya yang ke-65 ini.
“Ini adalah tradisi Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia atau PGI, di mana setiap lima tahunan PGI merayakan perayaan lebih akbar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Setiap tradisi lima tahun dilakukan agak meriah. Salah satu agendanya jalan damai lintas agama,” ujar Ketua Penyelenggara HUT ke-65 PGI, Michael Wattimena, yang juga menjabat Wakil Ketua Komisi V DPR RI.
Michael dalam pernyataannya mengatakan maksud dan tujuan diadakan jalan damai lintas agama ialah sebagai wadah ajang silaturahmi antarumat beragama agar terbangun rasa persaudaraan.
“Kami juga ingin memperkuat solidaritas di antara umat beragama dalam perspektif institusinya. Selanjutnya, menguatkan rasa cinta terhadap tanah air dengan memperkuat kelembagaan yang ada untuk mengantisipasi paham radikalisme yang akhir-akhir ini merebak untuk memengaruhi sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga panitia memilih kegiatan jalan damai melibatkan semua komponen umat beragama di Indonesia. Saat jalan damai, masing-masing kelompok agama menggunakan identitasnya,” Michael menjelaskan.
Selain jalan damai dan lomba poco-poco, rangkaian acara seperti kunjungan kasih dan ibadah akbar juga dilaksanakan untuk memeriahkan ulang tahun PGI.
“Acara puncaknya akan dilaksanakan pada 24 Mei yakni ibadah akbar yang akan melibatkan semua denominasi gereja yang ada, terlebih melibatkan Konferensi Gereja Asia yang saat ini tengah melaksanakan kegiatan Konferensi Gereja Asia di Indonesia. Semua peserta akan hadir di acara puncak, yakni di Echo Park Ancol,” ujar dia.
Kendati dalam perayaan ulang tahun sebelumnya Michael tak terlibat dalam kepanitiaan, namun menurutnya masing-masing ulang tahun punya salib dan beban yang harus dipikul sebagai bentuk evaluasi dan refleksi terhadap perjalanan PGI ke depan.
Politikus Partai Demokrat itu juga berharap, perjalanan PGI mendatang di tangan Pdt Henriette Lebang dapat lebih baik.
“Saat ini PGI dipimpin seorang perempuan, berarti kepemimpinan PGI tidak alergi terhadap aspek gender dan gender juga menjadi penentu dalam dinamika kepemimpinan gereja di Indonesia di tengah-tengah dinamika dan pergumulannya,” kata dia.
Turut hadir dalam perayaan tersebut, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin. Namun, Lukman tak berkenan dimintai keterangan saat menghadiri acara tersebut.
"Maaf ya, saya buru-buru. Besok saja," ujar Lukman kepada satuharapan.com sembari memasuki kendaraan pribadinya.
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...