Piala Asia 2015, Penyerang Palestina akan Bertanding Layaknya Martir
SYDNEY, SATUHARAPAN.COM – Penyerang kesebelasan Palestina, Ashraf Numan Al Fawaghra bertekad mempersembahkan yang terbaik bagi tanah airnya di ajang Sepakbola Piala Asia 2015 yang digelar di Australia.
“Ini adalah ajang yang baik bagi kami, karena saat ini kami harus mempersembahkan yang terbaik bagi tanah air kami. Tidak mudah bersepak bola di bawah situasi politik yang keras di negara kami,” kata Ashraf seperti tertuang di heraldsun.com.au, Kamis (8/1).
Palestina akan menghadapi Jepang di partai perdana penyisihan Grup D Piala Asia 2015 yang digelar Senin (12/1). Kemudian pada Jumat (16/1) Palestina akan menantang negara tetangga, Yordania sebelum pada pertandingan penyisihan grup terakhir pada Selasa (20/1) berjibaku dengan Irak.
Palestina sejak lama dikenal seluruh dunia sebagai kawasan yang dirundung konflik bersenjata, dan ribuan warganya jadi korban kekejaman militer Israel dan sekutu. Ashraf terkadang sembari bergembira di lapangan hijau, teringat situasi bangsanya yang tidak kondusif karena sewaktu-waktu serangan militer dan artileri negara asing menggempur warga Palestina.
Ashraf merupakan salah satu pencetak gol kemenangan saat menghadapi Filipina di partai kualifikasi Piala Asia 2015.
Pelatih Palestina Ahmed Al Hassan mengungkapkan suka dan duka saat membimbing anak didiknya latihan. “Kami di bawah tekanan politik dan keamanan nasional tidak terjamin, jadi saat kami hendak mengadakan latihan internal kami sulit melewati Tepi Barat, dan saat kami hendak mengarungi kota kami selalu menjalani pemeriksaan pos penjaga berkali-kali, bahkan kalau pemain kami ada yang keluarganya tewas menjadi korban kekejaman militer asing terpaksa dia tidak dapat datang berlatih, tetapi syukurlah kami dapat lolos kali pertama ke ajang bergengsi negara Asia ini,” kata Al Hassan.
“Kami ingin mengirim pesan kepada dunia, walau Palestina dirundung banyak masalah dan hambatan dari negara tetangga (Israel), kami akan bertindak sebagai martir atau utusan penting bagi tanah air,” Al hassan menambahkan. Salah satu gelandang Palestina, Ramzi Saleh mengemukakan mungkin faktor politik akan berpengaruh tetapi tidak terlalu banyak.
“Kini pendukung kami di Ramallah dan seluruh kota di Palestina mungkin bisa saja pasrah, tetapi kami di Australia ini memiliki semangat ganda dan berlipat-lipat untuk menjadi juara,” kata Ramzi. “Kami akan coba membuat keajaiban,” Ramzi mengakhiri komentarnya. (afcasiancup.com/heraldsun.com.au).
Editor : Eben Ezer Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...