Piala Dunia 2014: Momentum Brasil Mengunci Gelar keenam

SATUHARAPAN.COM – Sebagai tuan rumah turnamen sepakbola terbesar tahun ini, Piala Dunia 2014, Brasil tentunya tidak hanya ingin siap dalam masalah sarana dan prasaran saja, mereka juga ingin menunjukkan bagaimana kesiapan mereka secara tim nasional (timnas)nya. Ini akan menjadi momentum bagi Brasil untuk menunjukkan kepada dunia bahwa mereka adalah raja sepakbola, caranya adalah dengan menjadi juara turnamen ini dan mengunci gelar keenam mereka.

Brasil telah mengikut piala dunia sejak pertama kali di gelar di Uruguay. Namun, Brasil baru berhasil menjadi juara dunia untuk pertama kalinya pada tahun 1958, saat itu diselenggarakan di swedia.

Brasil menjadi satu-satunya negara yang sukses menjuarai piala dunia tiga kali berturut-turut, brasil juga menjadi satu-satunya negara yang sukses menjuarai piala dunia di dua benua, 1958 di Swedia (Eropa) dan 2002 di Korea Selatan dan Jepang (Asia).

Piala dunia 2014 akan menjadi keikuutsertaan brasil yang ke 20. Artinya, Brasil tidak pernah absen untuk mengikut turnamen empat tahunan ini.

Dari keikutsertaannya tersebut, Brasil sukses melahirkan banyak bintang dunia, sebut saja seperti Pele (1958), Garrincha dan Vava (1962), Romario (1990), Ronaldo (1994), dan Ronaldinho (2002).

Luiz Felipe Scolari

Luiz Felipe Scolari adalah sosok yang membawa Brasil menjuarai dunia untuk kelima kalinya, Piala Dunia 2002. Ia menjadi pelatih timnas Brasil menggantikan Mano Menezes yang diangap federasi sepakbola Brasil gagal membawa Brasil sukses di turnamen Copa America 2011 (turnamen sepakbola bagi negara Amerika Selatan).

Setelah kesuksesannya bersama Brasil pada 2002 tersebut, Scolari berganti menangani timnas Portugal pada 2003. Bersama Portugal, ia hanya berhasil menjadi finalis Piala Eropa 2004 dan menempati peringkat keempat pada Piala Dunia 2006 yang saat itu dilaksanakan di Jerman.

Selanjutnya Prestasi Scolari semakin menurun, hingga di tahun 2008, scolari ditunjuk untuk mengarsiteki klub Inggris, Chelsea. Karirnya bersama chelsea tidak sampai satu tahun, ia depecat usai menderita serangkaian hasil buruk. Setelah itu, Scolaro bergabung dengan salah satu klub Uzbekistan, Budyokor. Bersama bunyodkor ia kembali tidak berprestasi, hingga di 2010 ia memutuskan kembali ke negara asalnya, Brasil, untuk melatih Palmeiras.

Pada 2012, ia ditunjuk untuk kembali menangani tim nasional Brasil, Scolari di harapkan oleh federasi sepakbola Brasil dapat memperbaiki permainan timnas Brasil dalam persiapan menuju Piala Dunia 2014. Namun, serangkaian prestasi yang diukir oleh Scolari setelah Piala Dunia 2002 menimbulkan keraguan dari pendukung Brasil. Mereka melihat bahwa Scolari bukanlah solusi yang tepat untuk saat itu.

Namun fakta berkata lain, Scolari langsung menjawab keraguan tersebut, di turnamen pertamanya usai kembali ke timnas Brasil, Scolari langsung memberikan gelar. Scolari sukses mengantarkan Brasil menjuarai Piala Konfederasi 2013 usai mengalahkan Spanyol dengan skor meyakinkan 3-0

Brasil Semakin Solid

Timnas Brasil sendiri sedang dalam keadaan yang sangat baik, usai menjuarai Piala Konfederasi 2013 Brasil melakoni beberapa laga uji coba sebagai persiapan sekaligus ajang pemilihan pemain yang akan di bawa pada Juni nanti. Brasil menampilkan permainan yang semakin solid di setiap pertandingannya.

Hasil yang ditorehkan anak asuh Scolari sendiri sangat memuaskan. Di lima laga uji coba terakhirnya, Brasil sukses mengalahkan semua lawannya. Hasil yang mereka torehkan pun cukup mengagumkan, mereka sukses mencetak 18 gol dengan hanyak kebobolan sebanyak dua kali. Berikut hasil lima laga uji coba terakhir Brasil:

                         20/11     Brasil vs Cili                         2-1

                         17/11     Brasil vs Honduras                5-0

                         12/10     Brasil vs Korea Selatan         2-0

                         11/9       Brasil vs Portugal                  3-1

                          7/9        Brasil vs Australia                 6-0

Brasil Paket Komplet

Usai menjawab semua keraguan para pendukung dengan gelar juara Piala Konfederasi 2013, tidak ada lagi keraguan untuk menjadikan Brasil sebagai unggulan peraih trofi Piala Dunia 2014. Kedalaman skuad yang bermaterikan pemain-pemain top liga Eropa, sebut saja Julio Cesar, kiper yang pernah meraih treble winner bersama Inter Milan. Walaupun, kini Cesar bermain di divisi dua Liga Inggris bersama Queens Park Ranger. Namun, kemampuannya belum berkurang dan akan masih tetap solid di bawah mistar gawang Brasil.

Di lini belakang David Luiz, Thiago Silva, Marcelo, dan Daniel Alves akan menggalang pertahanan dan mencegah para pemain lawan untuk masuk dan membahayakan gawang mereka. Namun, sewaktu-waktu keempat pemain ini bisa berada d are pertahanan lawan, mereka bisa menciptakan peluang atau bahkan gol bagi Brasil.

Sementara itu, di lini tengah, Brasil memiliki banyak sekali talenta luar biasa. Namun, dalam formasinya terbaiknya mereka akan mengandalkan peran Luiz Gustavo dan Paulinho sebagai “jangkar” dan pengatur perubahan tempo dari bertahan ke menyerang, lalu di gelandang serang mereka akan mengandalkan, Oscar, yang akan senantiasa mencari ruang dan pergerakan para penyerang Brasil.

Sedangkan di lini depan mereka memiliki sosok neymar, pemain Barcelona ini akan diduetkan bersama Hulk untuk mempermudah kinerja Fred di depan gawang lawan.

Prakiraan skuad Brasil Piala Dunia 2014:

Kiper: Julio Cesar (QPR), Diego Cavalieri (Fluminense), Jefferson (Botafogo)

Bek: Daniel Alves (Barcelona), Thiago Silva (PSG), David Luiz (Chelsea), Marcelo (Real Madrid), Dante (Bayern Muenchen), Maicon (AS Roma), Maruquinhos (PSG), Maxwell (PSG)

Gelandang: Oscar (Chelsea), Hernanes (Inter Milan), Luiz Gustavo (Wolfsburg), Paulinho (Tottenham Hotspur), Bernard (Atletico Mineiro), Willian (Chelsea), Ramires (Chelsea)

Penyerang: Robinho (AC Milan), Neymar (Barcelona), Hulk (Zenit St. Petersburg), Jo (Internacional), Fred (Fluminense)

(berbagai sumber)

Editor : Bayu Probo