Piala Dunia 2014: Samurai Biru, Perkenalan Buruk Itu Jangan Terulang
SATUHARAPAN.COM - Perkenalan buruk diharapkan tidak terulang pada Piala Dunia 2014. Tim nasional (timnas) Jepang pulang tanpa memetik satu poin pun, saat mereka tampil pertama kali di putaran final turnamen sepak bola terbesar dunia Piala Dunia 1998 di Prancis.
Saat itu Jepang tergabung bersama Argentina, Jamaika, dan Kroasia di Grup H. Mereka menjadi juru kunci dan tidak meraih poin sama sekali, bahkan mereka hanya berhasil mencetak satu gol serta empat kali kemasukan gol.
Namun, empat tahun berselang, di Piala Dunia 2002, semuanya berubah. Bersatus sebagai tuan rumah, samurai biru (julukan timnas Jepang) bermain gemilang, dengan keluar sebagai juara Grup H, di atas Belgia.
Sukses di Rumah Sediri
Menjadi tuan rumah Piala Dunia 2002 bersama Korea Selatan, Jepang berhasil tampil “ganas” dihadapan pendukung setianya. Mereka berhasil menahan imbang Belgia dan mengalahkan Rusia serta Tunisia.
Nasib yang sama diraih oleh kedua tuan rumah, Jepang dan Korea Selatan sama-sama mengumpulkan tujuh poin. Namun, memasuki fase knock-out nasib membedakan jalan mereka. Langkah Jepang harus terhenti di babak perdelapan final, usai takluk 0-1 di tangan Turki, sedangkan Korea Selatan mampu mengakhir turnamen ini di posisi keempat.
Pencapaian hingga babak perdelapan final menjadi torehan terbaik Jepang dalam turnamen empat tahunan itu. Prestasi tersebut berhasil mereka ulangi pada tahun 2010, dengan menjadi runner up grup B, di bawah Belanda
Zaccheroni, Pelatih Asing Keenam
Jepang kembali diarsiteki oleh keturunan asing, kali ini datang dari Italia, Alberto Zaccheroni, ia menjadi pelatih asing keenam bagi Jepang. Lima pelatih asing sebelumnya adalah Hans Ofoft (Belanda, 1992-1993), Falcao (Brasil, 1994), Philippe Troussier (Prancis, 1998-2002), Zico (Brasil, 2002-2006), Ivica Osim (Bosnia-Herzegovina, 2006-2007).
Sejak 2007, Jepang dilatih oleh talenta lokal mereka, Takeshi Okada. Namun, pada 2010 Okada mengundurkan diri dan asosiasi sepak bola Jepang menunjuk pria berkebangsaan Italia, Alberto Zaccheroni, sebagai pelatih Jepang.
Zaccheroni sendiri sebelumnya sedang menangani “Si Nyonya Tua”, Juventus, menggantikan Ciro Ferrara, pada 2010. Namun, panggilan dari asosiasi sepakbola Jepang membuatnya harus meninggalkan Juventus dan pindah melatih timnas Jepang yang saat itu sedang dalam persiapan mengikuti turnamen Piala Asia 2011.
Jepang menjadi tim nasional pertama dalam perjalanan karir Zaccheroni sebagai pelatih, sebelumnya Zaccheroni hanya malang melintang di beberapa klub Italia, seperti Venezia, Bologna, Udinese, AC Milan, Inter Milan, Lazio, dan Juventus.
Prestasi Zaccheroni sendiri tidak terlalu hebat, selama 31 tahun karirnya sebagai pelatih, Zaccheroni hanya mampu meraih dua trofi, yakni Liga Italia Serie A (AC Milan, pada 1999) dan Piala Asia (timnas Jepang, pada 2011).
Menanjak Jelang Penyelenggaraan
Dalam persiapan menuju Piala Dunia 2014, performa permainan yang semakin membaik ditunjukkan oleh anak asuh Zaccheroni ini. Terbukti, dari beberapa pertandingan terakhir yang mereka jalani, mereka sukses meraih hasil positif.
Pada laga uji coba terakhir, Jepang sukses saat berhadapan dengan tim yang sedang memiliki generasi emas, Belgia, awalnya Jepang harus tertinggal satu gol lebih dahulu. Namun, mereka berhasil membalas dengan tiga gol, walaupun setelah itu Belgia berhasil menyarangkan satu gol lagi. Pertandingan tersebut berakhir bagi kemenangan Jepang 2-3.
Lima Hasil Pertandingan Terakhir Timnas Jepang
20/11 Uji Coba Belgia vs Jepang : 2-3
16/11 Uji Coba Jepang vs Belanda : 2-2
28/7 Piala Asia Timur Korea Selatan vs Jepang : 1-2
25/7 Piala Asia Timur Jepang vs Australia : 3-2
21/7 Piala Asia Timur Jepang vs Cina : 3-3
Gabungan Eropa dan Lokal
Nama-nama pemain yang akan mereka bawa ke Brasil 2014 diprediksi akan dihiasi gabungan para pemain mereka yang berkiprah di Eropa, terutama Jerman, dan pemain mereka yang merumput di liga lokal. Seperti di lini belakang, Zaccheroni akan memadukan pemain Schalke 04, Mayumi Uchida, dengan bek tengah milik Jubilo Iwata, Masahiko Inoha.
Sementara itu, tiga pemain ternama mereka yang bermain untuk klub besar Eropa dipastikan akan menjadi pengisi Starting XI Jepang di Piala Dunia 2014. Mereka adalah Kagawa (Manchester United), Honda (AC Milan), dan Nagatomo (Inter Milan). Mereka merupakan aktor sukses Jepang saat meraih trofi Piala Asia 2011, dengan mengalahkan Australia di partai puncak.
Prakiraan Skuad Jepang Piala Dunia 2014:
Penjaga Gawang: E. Kawashima (Standard Liege), S. Nishikawa (Sanfrecce Hiroshima), S. Gonda (FC Tokyo)
Bek: M. Inoha (Jubilo Iwata), Nagatomo (Inter Milan), G. Sakai (VfB Stuttgart), Uchida (Schalke 04), Y. Konno (), H. Takahashi (FC Tokyo), H. Sakai (Hannover 96), Maya Yoshida (Southtampton)
Gelandang: K. Honda (AC Milan), Y. Endo (Gamba Osaka), H. Kiyotake (FC Nurnberg), Kagawa (Manchester United), H. Hasogai (Hertha Berlin), Hasebe (FC Nurnberg), Takashi Inui (Eintracht Frankfurt), H. Yamada (Jubilo Iwata)
Penyerang: Shinji Okazaki (FSV Mainz), Mike Havenaar (Vitesse Anrhem), R. Maeda (Jubilo Iwata), Y. Toyoda (Sagan Tosu)
Pelatih: Alberto Zaccheroni (Italia)
(fifa.com/jfa.or.jp/goal.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...