Piala Dunia 2014: Seandainya Memori Indah 1990 Kamerun Bisa Diulang

SATUHARAPAN.COM – Penampilan tim nasional (timnas) Kamerun pada Piala Dunia 1990 menjadi penampilan terbaik mereka selama mengikuti turnamen empat tahunan ini. Saat itu mereka sukses menjadi negara Afrika pertama yang menembus babak perempat final.

Namun, dalam keikutsertaan mereka selanjutnya, mereka gagal menembus babak penyisihan grup. Bahkan, pada Piala Dunia 2010 yang diselenggarakan di benua mereka sendiri, Afrika, mereka tidak mampu meraih satu poin pun. Hanya mencetak dua gol dan mereka keluar sebagai juru kunci grup E.

Kamerun tampil pertama kali dalam ajang piala dunia di Piala Dunia 1982 bersama Aljazair sebagai wakil Afrika di Spanyol. Kamerun tergabung dalam grup satu bersama Italia, Polandia, dan Peru. Dalam pertandingan pertama, Kamerun sukses menahan imbang Italia dengan skor 1-1. Kamerun juga menahan Peru dan Polandia imbang 0-0. Namun, hasil tersebut belum mampu membuat mereka lolos ke babak kedua.

Timnas Kamerun telah sukses memenangkan empat trofi Piala Afrika, dan medali emas Olimpiade 2000.

Kejutan Kamerun 1990

Piala Dunia 1990 menjadi memori terindah bagi Kamerun. Kamerun kembali lolos ke putaran final piala dunia dan bergabung dalam grup B bersama Juara Bertahan, Argentina, Uni Soviet, dan rumania. Saat itu, Kamerun yang ditangani oleh Valeri nepomnyaschi tampil dalam partai pembukaan berhadapan dengan timnas Argentina yang dipimpin oleh sang bintang, Diego Armando Maradona.

Kamerun berhasil mengejutkan dunia, mereka mengalahkan Argentina dengan skor 1-0, lewat gol Francois Omam Biyik. Padahal pada saat itu Kamerun harus bermain dengan sembilan pemain, usai di tengah pertandingan dua pemain mereka (Andre Kana Biyik dan Benjamin Massing) terkena kartu merah.

Di laga lanjutan, Kamerun kembali berhadapan dengan tim kuat. Kali ini mereka berhadapan dengan tim yang bermaterikan pemain-pemain seperti Gheorge Hagi, Gheorge Popescu, Florin Radocioiu, dan Marius Lactus, yakni Rumania. Pada pertandingan tersebut Kamerun kembali keluar sebagi pemenang, melalui kaki seorang Roger Milla, yang baru masuk di pertengahan babak kedua.

Pada pertandingan terakhir grup B, kamerun harus menderita kekalahan 0-4 dari Uni Soviet. Hasil tersebut tidak mempengaruhi kamerun tetap lolos dan menjadi juara grup B.

Di babak perdelapan final, Kamerun harus berhadapan dengan tim asal Amerika Selatan, Kolombia. Kolombia diperkuat oleh pemain-pemain ternama seperti Carlos Velderama, Rene Higuita, dan Freddy Rincon. Pertandingan yang berlangsung selama 120 menit tersebut akhirnya berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Kamerun, dan mereka sukses mengukir sejarah sebagai negara Afrika pertama di babak perempat final piala dunia.

Sepak terjang Kamerun akhirnya berakhir di babak perempat final, usai dikandaskan timnas Inggris. Pada pertandingan yang kembali harus dijalani Kamerun melalui babak perpanjangan waktu, mereka takluk 3-2.

Roger Milla Sang Legenda

Roger Milla adalah bintang kamerun yang terkenal lewat tarian selebrasi golnya di sudut lapangan. Melakukan debutnya bersama timnas Kamerun pada tahun 1978, dan sukses membawa timnas Kamerun tampil untuk pertama kalinya di Piala Dunia 1982.

Namun, pada Piala Dunia 1990 saat usianya telah menginjak 38 tahun, karir Milla sebagai pesepakbola semakin gemilang. Ia sukses membawa timnas Kamerun menjadi negara Afrika pertama yang tampil di perempat final piala dunia.

Selama karirnya bersama timnas Kamerun, Milla sukses menorehkan 28 gol dari 102 penampilannya. Di piala dunia terakhirnya, 1994, Milla hanya berhasil menciptakan satu gol bagi Kamerun. Gol tersebut diciptakannya di pertandingan terakhir, saat kamerun di kalahkan oleh Rusia 6-1

Nama Roger Milla sendiri bukanlah nama yang asing bagi dunia sepakbola Indonesia. Milla pernah membela dua klub asal Indonesia, Pelita Jaya pada 1994 dan Putra Samarinda pada 1995.

Volker Vinke, Penyelamat Kamerun

Volker Vinke adalah sosok pelatih asal Jerman yang ditunjuk federasi sepakbola Kamerun untuk menggantikan Jean Paul Akon sejak 22 Mei 2013. Mantan pelatih FC Koln ini baru memimpin kamerun di lima pertandingan sisa, dan sukses membawa Kamerun keluar dari ancaman tidak berlaga di Piala Dunia 2014.

Karir Volker Vinke sebagai pelatih dapat dikatakan tidak cukup gemilang. Ia pernah menangani sejumlah klub seperti FC Freiburg (Jerman), Urawa Reds (Jepang), dan FC Koln (Jerman), namun hingga saat ini belum ada prestasi yang dihasilkan oleh Vinke

Kamerun kena Sanksi FIFA

Pada pertengahan Juli 2013 Kamerun sempat diberikan sanksi oleh FIFA, karena FIFA melihat terlalu banyaknya campur tangan pemerintah kamerun terhadap pemilihan ketua federasi sepakbola Kamerun (FECAFOOT).

Hingga akhirnya pada akhir Juli 2013, FIFA mencabut sanksi tersebut, dan memperbolehkan Kamerun untuk kembali mengikuti Kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Afrika.

Usai mendapatkan sanksi tersebut, federasi sepakbola Kamerun banyak melakukan pembenahan diri demi persiapan mereka dalam ajang piala dunia. Hasilnya, timnas Kamerun berhasil lolos ke Piala Dunia 2014. Bahkan di partai terakhir mereka berhasil “menggilas” Tunisia dengan skor meyakinkan 4-1.

Berikut, lima pertandingan terakhir Timnas Kamerun:

                PPD        Kamerun vs Tunisia         : 4-1

                PPD        Tunisia vs Kamerun         : 0-0

                PPD        Kamerun vs Libya             : 1-0

                PPD        Kongo vs Kamerun          : 0-0

                PPD        Togo vs Kamerun             : 0-3

Prakiraan Skuad Timnas Kamerun Piala Dunia 2014

Kiper: Carlos Kameni (Malaga), Guy Rolland N'dy (EA Guingamp), Charles-Hubert Itandje (Torku Konyaspor)

Bek: Benoit Assou-Ekoto (Queens Park Rangers), N. N'Koulou (Marseille), Jean-Armel Kana-Biyik (Rennais FC), H. Bedimo (Olimpique Lyon), Allan Nyom (Granada), Aurelien Chedjou Fongang (Galatasaray), G. Bong (Olympiakos)

Gelandang: Stepahane M'Bia (Sevilla), Alex Song (Barcelona), Jean II Makoun (Rennais FC), Eyong Enoh (MP Antalyaspor), Landry N'Guemo (Bordeaux), Joel Matip (Schalke 04)

Penyerang: Samuel Eto'o (Chelsea), Jaques Zoua (Hamburg SV), Eric Maxim Choupo-Moting (FSV Mainz), Vincent Aboubakar (FC Lorient), B. Moukandjo (Nancy), Pierre Achille Webo (Fenerbache), Mohamadou Idrissou Mohamadou Idrissou (Kaiserslautern)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja