Piala Eropa 2016: Balas Dendam Skuat Muda
Jelang Pertandingan Kroasia vs Turki
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sejak keikutsertaannya pertama kali pada kejuaran Piala Eropa 1996, meskipun pencapaian prestasi timnas Kroasia tidak bisa dibilang mengagumkan, penampilan Kroasia yang menyerang dan bertenaga selalu ditunggu.
Kroasia selalu melahirkan penyerang murni: Robert Prosinecki, Davor Suker, Alen Boksic, Ivica Olic, Mandzukic.
Di lini tengah, dunia sepakbola tentu masih mengingat bagaimana peran Zvonimir Boban dalam mengatur serangan rekan-rekannya baik di klub maupun timnas. Pada kejuaraan Piala Dunia 1998 Boban membawa Kroasia pada peringkat ketiga.
Keberhasilan Tudor, Darijo Srna, Simic, pada klubnya menjadi gambaran bagaimana Kroasia membangun pertahanannya. Dalam performa terbaik, pemain belakang dari Kroasia selalu membuat tenang pelatih klub.
Aliran bola yang rapi antar lini menjadi salah satu kekuatan dan daya tarik timnas Kroasia.
Seperti juga Kroasia, keikutsertaan Turki dalam kejuaraan Piala Eropa dimulai pada tahun 1996. Prestasi Turki dalam kejuaraan Piala Eropa sedikit lebih baik dibanding Kroasia.
Di level internasional, tahun 2002 Turki menjadi juara ketiga kejuaraan Piala Dunia setelah dalam perebutan peringkat ketiga mengalahkan tuan rumah Korea Selatan. Ini menjadi pencapaian tertinggi timnas Turki di kancah sepakbola dunia.
Pada Piala Eropa 2008 timnas Turki mampu menembus babak empat besar sebelum dihentikan Jerman dengan skor 3-2 dalam permainan yang ketat.
Menariknya, pada partai sebelumnya di perempat final Turki mengalahkan Kroasia dalam adu tandangan penalti setelah hasil imbang 1-1 bertahan hingga babak perpanjangan 2x15 menit.
Secara keseluruhan, kedua timnas telah bertemu sebanyak 6 laga dimana Turki memenangi 1 laga dan Kroasi meraih 2 laga kemenangan. Tiga laga berakhir imbang.
Dalam kejuaraan Piala Eropa 2016, Kroasia dan Turki akan bertemu di fase grup D pada 12 Juni 2016 pukul 15.00 waktu setempat atau hari Minggu (12/6) pukul 20.00 WIB, di Stadion Parc des Princes, Paris.
Prediksi pertandingan
Kroasia datang ke babak final Piala Eropa 2016 dengan membawa skuad muda hampir di semua lini. Pemain-pemain muda yang telah memberikan kontribusi bagi klub yang dibelanya akan bahu-membahu menyusun pertahanan-serangan bersama pemain senior lainnya.
Di lini belakang, pemain muda Jedvaj-LeškoviÄ akan bergantian dengan Corluka-Srna-Strinic mengisi celah pertahanan. Tidak membawa Lovren yang berselisih paham dengan tim sebenarnya kerugian bagi Kroasia. Meski begitu, barisan pertahanan muda lainnya
Lapangan tengah Kroasia saat ini dipenuhi dengan talenta muda yang telah merumput pada klub-klub besar Eropa. HaliloviÄ (Barcelona/Spanyol), BrozoviÄ (Inter Milan/Italia), KovaÄiÄ (Real Madrid/Spanyol), PašaliÄ (AS Monaco/Prancis), akan menambah daya gedor Kroasia yang saat ini diisi PerišiÄ- RakitiÄ-Modric. Sejauh ini kreativitas gelandang asal Kroasia telah memberikan hasil positif bagi klub yang dibelanya.
Di barisan depan Kroasia memiliki MandžukiÄ yang mengantarkan Juventus menjadi penguasa Serie A saat ini serta KramariÄ turut mengantar Leicester membuat sejarah di Liga Inggris. RebiÄ, Pjaca, menambah daftar panjang pemain muda yang dimiliki timnas Kroasia. Belum lagi penyerang KaliniÄ yang merumput di klub Fiorentina (Italia).
Dengan menerapkan pola 4-1-4-1 dimana Modric bisa berduet dengan KovaÄiÄ ataupun RakitiÄ, dalam konsistensi permainan timnas Kroasia pantas diwaspadai timnas manapun selama Piala Eropa 2016.
Kesulitan terbesar pelatih Ante ÄaÄiÄ adalah meramu talenta yang dimilikinya dalam skema permainannya. Bagaimanapun, mereka adalah pemain bintang-muda-kaya skill dan haus bertanding pada laga besar.
Jika ÄaÄiÄ mampu meredam ego pemain dalam permainan kolektvitas tim seperti Kroasia pada Piala Dunia 1998, Fatih Terim wajar untuk was-was sejak sebelum pertandingan fase grup D dimulai.
Meski tidak sebanyak Kroasia, lini tengah Turki pun bertenaga muda. Kreativitas Modric akan beradu dengan visi permainan Turan yang dibantu gelandang muda ÇalhanoÄlu dan Özyakup.
Lapangan tengah akan menjadi pertarungan kreativitas ditambah lagi aroma dendam Kroasia saat di singkirkan Turki di perempat final Piala Eropa 2008. Selagi Turan mampu mengimbangi kreativitas Modric, pertandingan akan berjalan ketat.
Sejauh ini serangan Turki lebih banyak tertumpu pada gelandang Turan. Menghadapi PerišiÄ-RakitiÄ-Modric, Turki memerlukan jalan lain untuk memecah hadangan kebuntuan lapangan tengah. Pilihan yang sangat mungkin adalah bola-bola panjang ataupun mengefektifkan permainan sayap.
Yang cukup melegakan Terim, Turki selalu memiliki barisan pertahanan yang disiplin. Serangan Kroasia lewat sayap Srna ataupun RakitiÄ akan berhadapan Balta-Özbayraklı. Sementara palang pintu Toprak akan berduet dengan Gülüm mematikan pergerakan Mandzukic- KramariÄ /Kalinic.
Hanya yang harus menjadi catatan Terim, barisan pertahanan Turki harus disiplin pada wilayahnya. Lengah sedikit, Modric dengan pergerakannya yang lincah akan memasuki dari lini kedua Kroasia dengan cepat dan itu akan menambah beban bagi pemain bertahan Turki.
Jika ada penghargaan tim yang tidak pernah kehabisan pemain berbakat di semua lini hingga saat Kroasia lah yang akan selalu memenangi penghargaan tersebut. Dengan skuad yang dimilikinya saat ini, meskipun masih terlalu dini Kroasia layak masuk dalam timnas unggulan yang memenangi tropi Piala Eropa 2016.
=====
Perkiraan susunan pemain:
Kroasia (4-1-4-1) : Kalinic (gk), Vida, Corluka, Strinic, Schildenfeld/Jedvaj, Srna/Perisic, Modric, KovaÄiÄ, RakitiÄ, Kalinic/KramariÄ, Mandzukic | pelatih: Ante ÄaÄiÄ
Turki (4-4-2) : Babacan (gk) Özbayraklı, Toprak, Kaya/ Koybas, Balta, Turan, ÇalhanoÄlu, Özyakup, Sahin, Sahan, Yılmaz. | pelatih: Fatih Terim
Risiko 4F dan Gejala Batu Kantung Empedu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter spesialis bedah subspesialis bedah digestif konsultan RSCM dr. Arn...