Piala Eropa 2016: Sejarah Baru di Depan Nawalka
Babak 16 Besar: Polandia vs Swiss
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dalam empat kali keikutsertaan di babak final Piala Eropa timnas Swiss tidak pernah lolos dari fase grup. Piala Eropa 2016 menjadi pencapaian bagus bagi Swiss mengingat dalam tiga kali keikutsertaannya selalu terhenti di fase grup. Satu-satunya kemenangan mereka raih saat menghadapi Portugal di Piala Eropa 2008.
Pada Piala Eropa 2016 Swiss mengalami loncatan pencapaian yang cukup berarti. Bermain dalam tiga laga dengan hasil sekali menang saat menghadapi Albania dan dua kali hasil imbang didapatkan ketika menghadapi Rumania dan tuan rumah Prancis. Dengan poin mengantarkan mereka menjadi runner up grup A yang akan menghadapi Polandia di perdelapan final sebagai runner up grup C.
Dalam penampilannya yang ketiga di putaran final Piala Eropa, akhirnya untuk pertama kalinya Polandia lolos ke babak gugur. Pencapaian ini kontras dengan prestasi Polandia di Piala Dunia. Pada Piala Dunia 1974 dan 1982 Polandia mencapai babak semi final. Polandia akhirnya menjadi peringkat ketiga setelah mengalahkan Brasil melalui gol tunggal Lato di Jerman. Sementara di Piala Dunia 1982 dalam perebutan tempat ketiga Zbigniew Boniek mengalahkan Michel Platini dkk dengan skor 3-2.
Kedua kesebelasan sudah saling bertemu sebanyak 10 pertandingan. Polandia lebih banyak mendominasi kemenangan sebanyak 4 laga, 5 laga berakhir imbang. Satu-satunya kemenangan diraih Swiss 40 tahun silam dalam sebuah pertandingan persahabatan. Dalam babak kualifikasi Piala Eropa 1980, Polandia yang diperkuat Zbigniew Boniek mengalahkan Swiss saat bermain di kandang dan tandang. Dalam periode tersebut pelatih Polandia Adam Nawalka turut memperkuat timnas Polandia. Kedua kesebelasan tidak lolos dalam putaran final Piala Eropa 1980 yang hanya diikuti delapan timnas.
Polandia akan menghadapi Swiss di babak enam belas besar pada 25 Juni 2016 di Stadion Stade Geofrey Guichard, Saint-Etiene (Prancis), pukul 15.00 waktu setempat atau pukul 20.00 WIB.
Prediksi pertandingan
Dalam putaran final Piala Eropa 2016, Swiss semakin menegaskan akan potensi pemain yang dimilikinya. Pemain Richardo Rodriques, Schär, Rodriques, Behrami, Granit Xhaka, Shaqiri, Mehmedi, Seferovic semakin menemukan kematangan bermain.
Tongkat estafet kepelatihan dari Hitzfeld kepada pelatih saat ini Vladimir PetkoviÄ berjalan mulus. Setelah sukses lolos dari fase grup E Piala Dunia 2014, Swiss mengulang pencapaian di fase grup A dengan permainan yang lebih bertenaga lewat gelandang-gelandang mudanya.
Pertemuan kedua kesebelasan akan berlangsung dalam tempo tinggi. Filosofi permainan yang diterapkan pelatih Swiss Vladimir PetkoviÄ dengan menerapkan pola permainan menyerang sebagai pertahanan terbaik sejauh ini dapat dijalankan dengan baik oleh gelandang Behrami-Granit Xhaka-Shaqiri.
Di sisi lain Polandia dengan permainan bola-bola atas yang Maczynski-BÅaszczykowski akan mengimbangi permainan gelandang Swiss dengan memanfaatkan pemain sayapnya.
Kedua kesebelasan memiliki barisan pertahanan yang relatif berimbang. Stephan Lichtsteiner sejauh ini mampu mengoordinasi barisan pertahanan Swiss dengan baik sehingga Prancis dengan barisan gelandangnya tidak mampu menembus. Bahkan Pogba pun kesulitan membongkar pertahanan Swiss sehingga Payet ataupun Griezmann tidak mampu mencari celah untuk melakukan shooting ke penjaga gawang Sommer.
Setali tiga uang, Polandia pun memiliki barisan yang kuat. Dalam fase grup timnas Jerman dengan gelandang kreatif pun seolah tidak mampu melancarkan serangan berbahaya.
Pertarungan sesungguhnya terjadi di lapangan tengah. Behrami-Granit Xhaka-Shaqiri akan beradu strategi melawan Maczynski, Krychowiak-BÅaszczykowski. Di atas kertas, sejauh gelandang Behrami-Granit Xhaka disiplin memainkan pola bola-bola pendek dengan cepat, Swiss berpeluang memenangi perebutan lapangan tengah.
Kombinasi strategi dua pelatih yang mewarnai permainan Swiss saat ini. Berkaca dari pertandingan Polandia melawan Jerman dimana pemain Jerman tidak terpancing untuk memainkan bola-bola atas, jika pemain Swiss bermain disiplin dan taktis bisa memenangi pertandingan. Bagaimanapun Lichtsteiner dkk mewarisi permainan pelatih sebelumnya Otmar Hitzfeld yang mengenal betul permainan Polandia sebelum digantikan PetkoviÄ.
Yang sedikit menjadi ganjalan bagi pelatih PetkoviÄ, Swiss tidak memiliki penyerang se-impresif Milik dan Lewandowski. Pergerakan kedua penyerang Polandia yang cepat ini jika tidak mendapatkan pengawalan yang disiplin dapat membahayakan penjaga gawang. Terlebih kemampuan kaki dan kepala Lewandowski dalam mencetak gol serta tendangan tak terduga Milik.
Setelah lolos dari fase grup untuk pertama kalinya, kedua pelatih tentu ingin mencetak prestasi lebih tinggi lagi. Dan setelah mencetak prestasi di Piala Dunia 1982 sebagai pemain, inilah saatnya Adam Nawalka merajut prestasi di Piala Eropa sebagai pelatih.
Perkiraan susunan pemain:
Polandia (4-4-1-1) : FabiaÅski (gk) Piszczek, Pazdan, Glik/Cionek, JÄdrzejczyk, Maczynski, Krychowiak/Kapustka, Grosicki/Linetty, BÅaszczykowski, Milik, Lewandowsky. | pelatih: Adam Nawalka
Swiss (4-2-3-1): Sommer (gk) Djourou, Lichtsteiner (c), Schär, Rodriques, Behrami, Granit Xhaka, Mehmedi, Džemaili, Shaqiri, Derdiyok/Seferovic. | pelatih: Vladimir PetkoviÄ
Risiko 4F dan Gejala Batu Kantung Empedu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter spesialis bedah subspesialis bedah digestif konsultan RSCM dr. Arn...