Piala Eropa 2016: Spesialis Unggulan tanpa Trofi
Jelang Pertandingan Inggris vs Rusia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dalam setiap turnamen besar keikutsertaan Inggris selalu menjadi tim unggulan. Tidak berlebihan, hasil yang fantastis selama kualifikasi, liga yang kompetitif, ditambah dengan komposisi pemain yang merata dengan skill individu yang sudah teruji dalam kompetisi liga yang diikutinya. Dalam babak kualifikasi Piala Eropa, Inggris menjuarai grup E dengan memenangi seluruh pertandingan. Inggris menjadi satu-satunya tim yang meraih poin maksimal.
Rusia lolos ke kejuaraan Piala Eropa sebagai runner-up grup G mendampingi Austria. Berada di grup B bersama Wales dan Slowakia, grup B seolah menyajikan pertarungan Eropa timur dengan Inggris Raya.
Dibanding Inggris, dalam kejuaraan Piala Eropa timnas Rusia memiliki prestasi yang cukup bagus. Saat masih bergabung dengan Uni Soviet, Rusia memenangi Piala Eropa tahun 1960 dan menjadi runner-up di tahun 1988 saat dikalahkan Belanda di final.
Sementara Inggris sebagai negeri asal sepakbola seolah mendapat kutukan tidak pernah berprestasi bagus di kejuaraan Piala Eropa. Hasil terbaik diraih saat Piala Eropa dihelat di Inggris tahun 1996. Sebagai tuan rumah, dengan mengusung tema football come home nyatanya Inggris tersingkir secara menyakitkan di semifinal oleh Jerman melalui adu penalti. Ini menjadi pencapaian tertinggi Inggris selama penyelenggaraan Piala Eropa.
Pada Piala Eropa 2016, Inggris akan mengawali laga dengan menghadapi Rusia di stadion Stade Vélodrome, Marseille (Prancis) pada Sabtu (11/6) pukul 21.00 waktu setempat atau hari Minggu pukul 02.00 WIB.
Inggris dan Rusia (setelah berganti nama dari Uni Soviet dan CIS) sudah bertemu sebanyak 2 laga dengan hasil berbagi kemenangan. Dalam kualifikasi Piala Eropa 2008, Inggris memenangi laga kandang dengan skor 3-0, sementara Rusia membalas pada laga berikutnya di Moskow dengan skor 2-1. Semenejak itu Inggris dan Rusia belum pernah bertemu lagi.
Inggris minus pengatur serangan
Tampil secara impressif selama kualifikasi Piala Eropa 2016 menempatkan Inggris sebagai salah satu kandidat juara Eropa 2016. Hodgson yang sempat diragukan mampu menangani Inggris justru menjawabnya dengan 10 kemenangan selama kualifikasi.
Kombinasi pemain dengan skill dan jam terbang pada laga besar, strategi, perpaduan pemain senior-yunior, di tangan Hodgson, Inggris banyak berubah dalam bermain terutama dalam hal bertahan. Tidak berlebihan, Hodgson lebih mementingkan padunya pertahanan sebelum melakukan penyerangan.
Timnas Inggris saat ini dipenuhi dengan penyerang dan gelandang serang sementara sebagai pengatur serangan belum muncul pengganti Carrick. Millner menjadi pilihan Hodgson mengisi posisi yang ditinggalkan Carrick.
Di satu sisi, Inggris menawarkan tim dengan daya dobrak yang menakutkan melalui gelandang serang yang haus kemenangan: Wilshere, Sturidge, Sterling, maupun Rooney.
Di sisi lain, bertaburan gelandang serang dan penyerang justru sering merugikan Inggris dalam beberapa tahun terakhir. Sindrom "sibuk dengan dirinya sendiri" seolah menjangkiti gelandang serang-penyerang Inggris dalam turnamen besar yang mereka ikuti.
Millner harus sendirian mengatur lapangan tengah. Ditariknya Rooney agak ke belakang tidak serta merta meringankan tugas Millner. Bagaimanapun, Rooney adalah tipikal penyerang murni. Gelandang serang bukanlah posisi yang pas untuk Rooney. Piala Dunia 2014 menyisakan cerita yang menyesakkan bagi Inggris, dimana dengan peran barunya justru Rooney tidak dalam perform terbaiknya dan hanya mencetak satu gol.
Prediksi pertandingan
Lini pertahanan setelah era Terry-Cole, Inggris belum menemukan pengganti yang tepat. Ini menjadi celah yang belum terpecahkan oleh Hodgson. Sepuluh kemenangan yang diraih belum menggambarkan kokohnya pertahanan Inggris. Dalam beberapa kali ujicoba dengan timnas mapan, pertahanan Inggris masih mudah dilewati gelandang serang lawan.
Smalling-Cahill dari jam terbang memang cukup berpengalaman, namun duet keduanya belum terlihat padu. Kekuatan Inggris justru terlihat ketika memiliki jenderal dari lini belakang semisal Adam ataupun Terry. Penampilan Smalling-Cahill sejauh ini bagus di klub, namun belum di level timnas. Kesempatan itu terbuka bagi keduanya saat ini.
Dalam skema permainan Hodgson yang cenderung menyusun pertahanan terlebih dahulu, belum padunya lini belakang menjadi celah yang cukup terbuka.
Pada turnamen besar seperti Piala Eropa, nama besar pemain bukan jaminan. Justru gelandang bertahan-serang Rusia yang lebih banyak bermain dalam liga domestik sedikit lebih padu dibanding Inggris. Shirokov dan Mamaev akan beradu kreativitas di lapangan tengah melawan Millner. Dari sisi usia, kedua gelandang Rusia lebih bertenaga, namun Millner akan memanfaatkan pengalamannya meredam bersama Lallana ataupun Wilshere.
Jika Rooney mampu memainkan perannya sebagai gelandang yang bebas posisi, Rooney berkesempatan membuka serangan melalui ruang-ruang kosong pertahanan Rusia dan mengalirkan bola ke kotak penalti Rusia melalui Vardy ataupun Kane.
Vardy dengan musim menyenangkan yang baru dijalaninya, tentu punya target lebih tinggi di timnas. Kehilangan Wellbeck yang dirundung cedera tentu kerugian besar bagi Hodgson.
Inggris akan lebih banyak memanfaatkan lebar lapangan, sementara Rusia punya kesempatan langsung menusuk pada pertahanan Inggris yang belum teruji ketangguhannya melalui bola-bola pendek.
Dengan konsisten bermain dalam bola-bola cepat, Rusia berkesempatan memenangi ball possesion lapangan tengah melalui formasi berlian gelandang Denisov-Shirokov- Mamaev-Dzyuba. Jika konsisten memainkan polanya, Inggris akan kesulitan mencuri poin dari Rusia.
Inggris harus menyelesaikan masalah internal timnya untuk bisa meraih hasil yang maksimal. Masalah terbesar tim Inggris dalam setiap turnamen adalah pemain sibuk dengan dirinya sendiri. Jika mampu mengalahkan dirinya sendiri, Inggris layak menjadi salah satu kandidat juara. Namun jika tidak, seperti biasanya Inggris hanya akan menjadi tim langganan unggulan tanpa tropi di Piala Eropa.
Perkiraan susunan pemain:
Inggris (4-3-1-2) : Hart (gk), Cahill, Smalling, Rose, Betrand/Stones, Henderson, Millner, Wilshere/Lallana, Rooney, Kane/Rashford, Vardy. Pelatih: Roy Hodgson
Rusia (4-2-3-1) : Akinfeev (gk) Ignashevich, Shishkin, Shchennikov, Smolnikov/Kombarov, Shirokov, Glushakov, Mamaev/ Golovin, Denisov, Dzyuba, Kerzhakov. Pelatih: Leonid Slutsky
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...