Piala Thomas: Joko Supriyanto Rencanakan Pasang Ichsan
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM – Pelatih tunggal putra tim Piala Thomas Indonesia, Joko Suprianto mengisyaratkan akan memasang “wajah baru”, Ichsan Maulana Mustofa pada Pada pertandingan selanjutnya, tim Thomas akan berhadapan dengan Nigeria yang juga menghuni grup A. Pertandingan akan berlangsung Selasa (20/5) siang WIB, di Stadion Siri Fort Complex, New Delhi.
Keterangan ini diperoleh satuharapan.com melalui keterangan resmi bagian Humas PBSI yang diterima melalui surat elektronik pada Senin (19/5) malam WIB.
“Kemungkinan kami akan mencoba untuk menurunkan pemain muda di laga melawan Nigeria," kata Joko.
Joko mengevaluasi beberapa pebulu tangkis tunggal putra andalannya yang dinilai kurang maksimal, meskipun Indonesia sukses menghajar Singapura dengan skor sempurna 5-0 di partai perdana penyisihan grup A.
Joko mencontohkan Tommy Sugiarto yang tampil di partai pertama, dipaksa bermain rubber set oleh Zi Liang Derek Wong. Sementara Dionysius Hayom Rumbaka dan Simon Santoso juga belum dapat mengeluarkan seluruh kemampuannya.
Christian berharap grafik penampilan tim Thomas terus meningkat di babak-babak selanjutnya. Mantan pebulu tangkis Indonesia yang pernah meraup sukses di ajang All England ini mengatakan semua negara ingin mengalahkan tim Thomas Indonesia. Tim non unggulan bakal tampil tanpa beban saat melawan tim unggulan pertama.
“Justru di pertandingan hari ini banyak hal positif. Kalau menang terlalu mudah kan juga tidak bagus. Di laga pertama, tim Thomas sudah mendapatkan tekanan, ada reli-reli panjang, rubber game, setting, dan dapat poin juga tidak mudah,” ujar Christian.
Setelah Nigeria, maka Thailand telah menunggu tantangan tim Thomas Indonesia pada Rabu (21/5).
Simon Masih Kurang Adaptasi Lapangan
Setelah Angga dan Rian yang menyumbangkan poin keempat bagi Indonesia, giliran Simon Santoso yang turun dan menggenapi aksi “sapu bersih” dengan kemenangan 21-16, 22-20 atas atas Kwan Ting Sean Lee. Simon mengaku belum terlalu puas dengan performanya.
“Saya berharap bisa tampil lebih tenang di pertandingan selanjutnya. Pada pertandingan pertama ini, saya masih melakukan adaptasi dengan kondisi lapangan dan mempelajari arah angin,” kata Simon.
Simon mengaku kurang tampil maksimal pada set kedua, sehingga harus susah payah mencapai angka 22-20.
“Arah pukulan shuttlecock saya banyak out ke sisi kiri lawan karena arah anginnya menyamping. Seharusnya saya lebih mengarahkan bola ke tengah lapangan. Sean merupakan pemain yang mengandalkan pukulan spekulatif,” tambah juara Singapore Open 2014 ini.
Angga dan Rian yang unggul dalam waktu hanya 40 menit atas Yong Kai Terry Hee dan Zi Liang Derek Wong dengan 21-9, dan 21-15 mengaku tidak terlalu terkejut atas kemenangan tersebut, mengingat dua pebulu tangkis putra Singapura itu memang bukan pasangan tetap dan bahkan belum memiliki peringkat dunia.
“Kami memang berpeluang besar untuk menang, apalagi Derek kan sebetulnya bukan pemain ganda, dia fokus di nomor tunggal,” kata Angga setelah pertandingan.
Rian menambahkan komentar partnernya itu dengan mengatakan mereka belum puas dengan performa mereka.
“Kami merasa banyak melakukan kesalahan di set kedua. Kami terkadang gagal mengantisipasi Terry dan Derek yang tiba-tiba mempercepat tempo permainan,” tutup Rian.
Editor : Bayu Probo
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...