Pianis Joey Alexander Kembali Raih Nominasi Grammy
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM — Joey Alexander, pianis jazz asal Indonesia berusia 13 tahun, kembali meraih nominasi Grammy, penghargaan tertinggi bagi pelaku industri musik di Amerika Serikat.
Tahun ini, Joey, seperti diberitakan VOA, dinominasikan untuk kategori solo jazz improvisasi terbaik dengan Countdown, pada acara yang berlangsung tanggal 12 Februari nanti di Staples Center, Los Angeles.
Tahun lalu, Joey mencatat rekor setelah mendapat dua nominasi Grammy, meskipun ia pulang dengan tangan kosong.
Joey mengatakan ia bersyukur atas nominasi-nominasi Grammy yang ia raih tahun lalu, tapi lebih spesial lagi karena tampil dalam siaran langsung dan membantu membawa jazz ke panggung yang didominasi musik pop.
"Saya sangat bahagia berbagi musik saya, dan tidak hanya musik saya, tapi juga musik jazz yang mungkin orang-orang belum pernah dengar," ujarnya.
Joey telah tampil dalam sejumlah acara selain di Grammy, termasuk Jazz at Lincoln Center, Newport Jazz Festival, dan Gedung Putih.
Countdown adalah lagu dari album kedua Joey yang dirilis tahun lalu. Pesaingnya di Grammy termasuk John Scofield, Brad Mehldau, Fred Hersch, dan Ravi Coltrane, putra mendiang ikon jazz John Coltrane.
Joey mengatakan rekaman album terasa lebih nyaman pada kali kedua ini, dan hal itu meningkatkan kemampuannya sebagai artis pertunjukan.
"Saya kira ini anugerah bagi saya untuk berada di studio. Saya pikir ini membuat saya menjadi musisi yang lebih baik."
Seperti album pertamanya pada tahun 2015, My Favorite Things, Countdown juga mencapai puncak tangga album jazz Billboard. Album baru ini menyertakan tiga komposisi asli Joey.
"Menjadi orisinal tidak mudah dan perlu waktu bagi saya untuk menyusun musik. Saya betul-betul bersyukur orang-orang menikmatinya, orang-orang menikmati komposisi-komposisi saya dan bahkan ketika saya memainkannya di panggung, orang-orang menyukainya," katanya.
Joey, yang merupakan murid kelas 5 Sekolah Dasar dan mengambil kelas secara daring, mengatakan ia berlatih piano sekitar dua atau tiga jam setiap hari. Meskipun sangat dipengaruhi musisi-musisi besar seperti Thelonious Monk, Louis Armstrong, dan Duke Ellington, ia merupakan penggemar aliran musik di luar jazz.
"Saya masih mencintai Michael Jackson. Saya myukai musiknya, jiwanya," ujar Joey. "Dan tentu saja, James Brown. Dan gospel yang saya dengarkan: Aretha Franklin, Mahalia Jackson, semua penyanyi hebat itu." (voaindonesia.com)
Editor : Sotyati
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...