Pimpinan Taliban Pakistan Tewas oleh Serangan Drone
ISLAMABAD, SATUHARAPAN.COM - Sebuah serangan dengan pesawat tak berawak (drone) milik Amerika Serikat telah menewaskan pimpinan Taliban Pakistan, Hakimullah Mehsud, di Waziristan Utara yang berbatasan dengan Afghanistan.
Hal itu diungkapkan sumber-sumber di Pakistan yang dikutip Al Jazeera. "Kami dapat mengkonfirmasi bahwa Hakimullah Mehsud tewas dalam serangan pesawat tak berawak," kata sumber itu, Jumat (1/11).
Pihak Taliban Pakistan juga telah mengkonfirmasi pembunuhan Mehsud tersebut. "Ini mungkin terbukti menjadi perubahan permaianan," kata dia.
Empat pejabat keamanan mengkonfirmasi kematian tersebut kepada kantor berita Reuters. Disebutkan bahwa pengawal dan sopir Mehsud juga tewas, kata mereka.
"Di antara orang yang tewas, yang dalam jumlah besar, adalah Hakimullah pribadi, seseorang pengawal, Tariq Mehsud, dan sopir, Abdullah Mehsud, dua orang terdekatnya," kata satu sumber intelijen di Pakistan.
Drone menembakkan empat rudal ke sebuah kompleks di Danda Darpa Khel, sebuah desa sekitar lima kilometer dari ibukota Waziristan Utara, Miranshah, dan menewaskan sedikitnya empat orang, kata beberapa sumber.
Wilayah ini merupakan salah satu dari tujuh wilayah kesukuan semi-otonomi di sepanjang perbatasan Afghanistan. Pihak Washington menganggap wilayah ini sebagai pusat kelompok aliban dan kelompok Al-Qaeda untuk merencanakan serangan terhadap Barat dan di Afghanistan.
Mehsud tewas setelah menghadiri pertemuan 25 pemimpin Taliban membahas tawaran pemerintah untuk pembicaraan perdamaian, kata mereka. Sementara saluran TV lokal mengatakan bahwa pemakaman Mehsud akan berlangsung pada hari Sabtu (2/11) di Miranshah.
Protes Serangan Drone
Pemerintah Pakistan sebelumnya mengeluarkan pernyataan yang mengecam serangan AS dengan pesawat tak berawak. Protes tersebut menyusul laporan dari pegiat hak asasi manusia, karena menewaskan warga sipil yang tidak terkait dengan target serangan. Namun pemerintah Pakistan tidak mengomentari laporan tentang kematian Mehsud.
Chaudhry Nisar Ali, Menteri Dalam Negeri Pakistan, mengatakan bahwa dia tidak bisa mengkonfirmasi kematian Mehsud. Imran Khan, pemimpin oposisi Dari Partai Tehreek-e- Insaf Pakistan, mengutuk serangan pesawat tak berawak yang membunuh Mehsud sebagai bagian dari upaya untuk sabotase proses dialog antara pemerintah dan Taliban Pakistan.
Sebagai pemimpin Taliban Pakistan, Mehsud adalah orang yang paling dicari oleh Pakistan dan Amerika Serikat yang menyediakan hadiah US$ 5.000.000 untuk menangkap atau membunuh pria yang diyakini berusia sekitar 30 tahun.
Mehsud, sempat beberapa kali dilaporkan tewas. Dia menjadi pemimpin Taliban Pakistan pada Agustus 2009 setelah serangan pesawat tak berawak menewaskan Baitullah Mehsud, pemimpin sebelumnya kelompok dan mentor Hakimullah itu.
Taliban Pakistan merupakan payung bagi berbagai kelompok jihad yang terpisah dan bersekutu dengan Taliban Afghanistan. Pada bulan Mei , sebuah serangan pesawat tak berawak menewaskan orang penting kedua Mehsud, dan salah satu letnannya yang ditangkap di Afghanistan bulan lalu.
Kematian Mehsud terjadi di tengah perdebatan dan upaya pembicaraan damai antara Taliban dan Pemerintah baru Pakistan di bawah Perdana Menteri, Nawaz Sharif. Dia terpilih pada pemilu bulan Mei, dan berjanji untuk menghentikan pemberontakan.
Kementerian Pertahanan Pakistan, pada Rabu mengatakan bahwa 317 serangan pesawat tak berawak AS di daerah kesukuan negara itu telah menewaskan 67 warga sipil dan 2.160 pejuang di Pakistan sejak 2008. Organisasi-organisasi lain telah memberikan perkiraan yang jauh lebih tinggi untuk korban sipil dari serangan pesawat tak berawak di wilayah tersebut. (aljazeera.com)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...