PM Belanda Janji Usut Kasus MH17 Hingga Tuntas
DEN HAAG, SATUHARAPAN.COM - Perdana Menteri Belanda Mark Rutte pada Jumat (18/7) berikrar tidak akan beristirahat, melacak mereka yang bertanggung jawab atas jatuhnya maskapai Malaysia Airlines penerbangan MH17 jika benar pesawat itu jatuh karena diserang.
Belanda telah mengirimkan Menteri Luar Negeri Frans Timmermans dan tim ahli forensik ke Ukraina untuk menyelidiki bencana tersebut, yang merenggut nyawa 189 warga Belanda.
Sebanyak 298 orang tewas dalam kecelakaan Kamis (17/7), banyak dari mereka berniat berlibur di Asia atau ilmuwan yang hendak menuju Melbourne untuk menghadiri International AIDS Conference ke-20.
“Saya tegaskan, jika itu adalah serangan, saya pribadi akan memastikan para pelakunya diseret ke pengadilan. Kami tidak akan beristirahat sampai mereka dihukum,” kata Rutte kepada wartawan di Den Haag, tak mampu menahan rasa marahnya. “Kami berutang kepada para korban dan keluarga mereka.”
Perdana Menteri Belanda mengaku telah berbicara dengan sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat Barack Obama, tentang insiden tersebut, dan baru saja menghubungi Presiden (Rusia) (Vladimir) Putin.
“Dia juga meyakinkan saya bahwa Rusia menekankan penyelidikan internasional dan independen secara menyeluruh,” kata Rutte.
Sebuah tim penyelidik forensik Belanda berangkat ke Ukraina dengan Menteri Luar Negeri Timmermans pada Jumat malam, kata seorang juru bicara kementerian kepada AFP.
Kecelakaan itu merupakan bencana udara terburuk kedua Belanda sampai saat ini.
Kecelakaan terburuk pertama adalah pada 1977 ketika 238 warga Belanda meninggal di Tenerife di Kepulauan Canary ketika dua Boeing 747 bertabrakan, menewaskan 582 orang. (AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...