PM: Fasilitas Kesehatan Singapura Jangan Ulangi Kecerobohan SGH
SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM - Otoritas Kesehatan Singapura perlu mempelajari dan bekerja lebih teliti sehingga tidak terulang kesalahan dari Rumah Sakit Pemerintah, Singapore General Hospital (SGH) beberapa hari lalu.
“Ketika sesuatu seperti ini (kasus SGH,red) terjadi maka pihak rumah sakit dan medis harus selalu melakukan prosedur kerja yang benar sebagai prioritas pertama, karena tujuannya adalah menjaga kesehatan dan kesejahteraan pasien,” kata Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong hari Sabtu (10/10) pada peresmian Rumah Sakit Umum Ng Teng Fong, Singapura.
“Kita (pihak Rumah Sakit, red) juga selalu harus terbuka dan transparan dengan masyarakat dan dengan pasien tentang apa yang telah terjadi,” kata Lee.
“Karena kita harus menjaga kepercayaan masyarakat, dalam sistem kesehatan di Singapura,” kata dia.
Lee mengatakan dia tidak bisa membuat pernyataan resmi tentang kasus cluster SGH Hepatitis C, tapi dia menyerahkan kepada Departemen Kesehatan Singapura untuk mengambil alih penyelidikan.
Kasus SGH
Rumah sakit terbesar di Singapura, Singapore General Hospital (SGH) meminta maaf pada Selasa (6/10), setelah 22 pasien ginjal mereka terinfeksi hepatitis C, dengan empat di antaranya meninggal akibat wabah langka yang terjadi di rumah sakit bergengsi di Singapura tersebut.
Pasien yang meninggal dunia merupakan pasien yang dirawat di sebuah bangsal mulai dari April sampai dengan Juni 2015.
Para petugas rumah sakit mengatakan, meski empat pasien yang meninggal itu mengidap penyakit serius lainnya, mereka tidak bisa mengesampingkan kemungkinan hepatitis C menjadi faktor dalam kematian mereka.
Sistem perawatan kesehatan Singapura merupakan salah satu yang terbaik di Asia, dan rumah sakit pemerintah di sana didanai dengan sangat baik. Maka tidak heran jika banyak pasien dari seluruh dunia terbang ke Singapura untuk menjalani pengobatan di SGH dan beberapa rumah sakit lainnya.
Singapura Masih Butuh Banyak Rumah Sakit
Dalam kesempatan tersebut Lee mengatakan Singapura masih membutuhkan lebih banyak rumah sakit, karena jumlah pasien yang meningkat, akibat jumlah penduduk yang semakin menua.
Lee menambahkan, pendirian rumah sakit akan menambah ruang serta kemampuan sistem perawatan kesehatan Singapura. “Membangun rumah sakit adalah bagian penting dari rencana induk Perawatan Kesehatan Singapura untuk tahun 2020,” kata Lee.
Lee menggaris bawahi Pemerintah Singapura telah menambah jumlah rumah sakit sejak tahun 2010 dengan jumlah tempat tidur di rumah sakit juga telah ditingkatkan.
Menurut channelnewsasia.com, Singapura merencanakan akan membuka banyak rumah sakit dalam beberapa tahun mendatang, antara lain Rumah Sakit Masyarakat Yishun, yang akan diresmikan pada akhir tahun ini, kemudiain Rumah Sakit Umum Sengkang, yang akan diresmikan pada tahun 2018. Kemudian Rumah Sakit Masyarakat Outram juga diharapkan akan dibuka pada tahun 2020, serta Rumah Sakit Umum dan Masyarakat Woodland dalam tahun 2022.
Hepatitis C
Situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, virus hepatitis C ditularkan melalui darah, dan penularan yang paling umum, adalah melalui praktik injeksi yang tidak aman, sterilisasi peralatan medis yang tidak memadai dan transfusi darah sertaproduk darah yang tidak diskrining.
Menurut WHO, sekitar setengah juta orang tewas setiap tahun akibat penyakit liver berkaitan dengan hepatitis C. (channelnewsasia.com)
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Bayu Probo
Polusi Udara Parah, Pengadilan India Minta Pembatasan Kendar...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pengadilan tinggi India pada hari Jumat (22/11) memerintahkan pihak berwe...