PM Irak Mundur Pascaseruan Ulama Syiah
BAGDHAD, SATUHARAPAN.COM - Perdana Menteri Irak Adel Abdul Mahdi mengumumkan pengunduran dirinya pada Jumat (29/11) setelah ulama senior muslim Syiah negara tersebut menyeru parlemen untuk mempertimbangkan kembali dukungannya terhadap pemerintah, yang diguncang kerusuhan selama beberapa pekan.
"Dalam menanggapi seruan ini, dan agar mempermudah secepat mungkin, saya akan mengajukan kepada parlemen permintaan (untuk menerima) pengunduran diri dari kepemimpinan pemerintah saat ini," bunyi pernyataan yang ditandatangani Abdul Mahdi.
Dalam pernyataan itu tidak disebutkan kapan ia akan mundur. Parlemen akan menggelar sidang darurat pada Minggu untuk membahas krisis tersebut.
Ayatullah Ali al-Sistani sebelumnya mendesak parlemen agar mempertimbangkan ulang penarikan dukungannya terhadap pemerintah Abdul Mahdi guna membendung peningkatan kekerasan.
Sementara itu, pasukan pemerintah menembak mati sedikitnya tiga orang di kota selatan Nassiriya saat bentrokan terus berlanjut.
Pasukan Irak membunuh hampir 400 demonstran, yang kebanyakan adalah pemuda dan tak bersenjata, sejak massa protes anti pemerintah meletus pada 1 Oktober. Lebih dari belasan anggota pasukan keamanan juga tewas dalam bentrokan tersebut.
Pembakaran gedung Konsulat Iran di kota suci Najaf pada Rabu (27/11) meningkatkan kekerasan sekaligus menuai respons brutal dari pasukan keamanan, yang menembak mati lebih dari 60 orang dari seluruh penjuru pada Kamis.
Kejadian itu menambah jumlah korban tewas selama beberapa pekan kerusuhan menjadi sedikitnya 408 orang. Kebanyakan dari mereka adalah pengunjuk rasa tak bersenjata, menurut perhitungan Reuters dari sumber medis dan kepolisian.
Kerusuhan itu menjadi krisis terbesar di Irak selama beberapa tahun. Massa menuntut pengusiran elit penguasa yang didominasi Syiah dan didukung Iran, yang berkuasa sejak invasi pimpinan AS dan penggulingan Saddam Husein pada 2003.
Kerusuhan tersebut merupakan krisis terbesar yang dialami Irak selama beberapa tahun. (Reuters)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...