PM Israel: Normalisasi Hubungan dengan Arab Saudi Kuci Akhiri Konflik Arab-Israel
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan pada hari Senin (17/4) bahwa normalisasi hubungan dengan Arab Saudi akan berfungsi sebagai "lompatan raksasa" untuk mengakhiri konflik Arab-Israel.
“Kami menginginkan normalisasi dan perdamaian dengan Arab Saudi. Kami melihat itu mungkin sebagai lompatan besar untuk mengakhiri konflik Arab-Israel,” kata Netanyahu selama pertemuan di Yerusalem dengan Senator Republik dari Amerika Sserikat, Lindsey Graham, dikutip Al Aabiya.
Dia menambahkan: “Perjanjian ini dapat memiliki konsekuensi yang monumental, konsekuensi bersejarah baik bagi Israel, Arab Saudi, kawasan, dan dunia.”
Israel, sejak penandatanganan Abraham Accords yang disponsori AS untuk menormalisasi hubungan dengan UEA, Bahrain, Sudan, dan Maroko, terus berupaya memperluas inisiatif ke negara-negara tambahan. Petinggi Israel telah berulang kali menekankan bahwa menjalin hubungan dengan Arab Saudi akan menjadi pencapaian akhir dan akan sangat penting untuk membangun perdamaian di wilayah tersebut.
Sementara itu, Arab Saudi telah berulang kali menyatakan bahwa perjanjian atau kesepakatan damai apa pun untuk menormalisasi hubungan dengan Israel akan dikondisikan sebelumnya pada pembentukan negara Palestina merdeka.
Para pejabat Israel menyebut Iran dan ancamannya terhadap kawasan itu, termasuk program nuklirnya, persenjataan rudal balistik, dan campur tangannya melalui mempersenjatai dan membiayai milisi di negara-negara seperti Yaman, Lebanon, Irak dan Suriah, sebagai musuh bersama dengan negara-negara Arab.
Israel melihat kesepakatan yang ditengahi China untuk menormalkan hubungan antara Arab Saudi dan Iran bulan lalu sebagai kemunduran untuk tujuannya membangun hubungan dengan Kerajaan.
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...