PM Israel: Serangan ke Gaza Baru Sebuah Permulaan Balasan pada Hamas
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Perdana Menteri Israel, Banjamin Netanyahu, mengatakan pada hari Jumat (13/10) bahwa pemboman sengit Israel di Gaza hanyalah “permulaan” dari tanggapan negaranya terhadap serangan Hamas yang menewaskan 1.300 orang.
Dengan puluhan ribu tentara Israel berkumpul di perbatasan Gaza, Netanyahu mengatakan dalam pidatonya di televisi: “Musuh kita baru saja mulai menanggung akibatnya. Saya tidak bisa mengungkapkan apa yang akan terjadi, tapi saya beri tahu Anda bahwa ini hanyalah permulaan.”
Netanyahu berbicara hanya beberapa jam setelah militer Israel mengungkapkan bahwa pasukannya telah melakukan serangan lokal di wilayah Palestina yang terkepung selama 24 jam terakhir sebagai awal dari antisipasi invasi darat.
Israel juga telah memerintahkan warga Palestina untuk meninggalkan Kota Gaza dalam waktu 24 jam, sehingga memicu peringatan PBB akan adanya bencana kemanusiaan.
Netanyahu menegaskan kembali janjinya bahwa Hamas akan “dihancurkan.”
“Kami tidak akan pernah memaafkan, kami tidak akan pernah membiarkan dunia melupakan kengerian yang menimpa orang-orang Yahudi. Kami akan melawan musuh kami menggunakan kekuatan tanpa batas.”
Serangan mematikan yang dilancarkan kelompok bersenjata Hamas Sabtu (7/10) lalu juga menyebabkan sekitar 150 warga Israel dan orang asing diculik ke Gaza sebagai sandera.
Para pejabat Gaza mengatakan bahwa serangan balasan dan serangan udara Israel telah menewaskan lebih dari 1.800 orang di wilayah yang dikuasai Hamas.
AS: Krisi Kemanusiaan di Gaza Jadi Prioritas
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengatakan pada hari Jumat bahwa mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza adalah “prioritas.”
“Kita tidak bisa melupakan fakta bahwa mayoritas warga Palestina tidak ada hubungannya dengan Hamas dan serangan mengerikan Hamas, dan mereka juga menderita sebagai akibatnya,” kata Biden dalam pidatonya di Philadelphia.
Presiden AS menegaskan kembali dukungannya yang kuat terhadap Israel setelah serangan militan Hamas pada hari Sabtu (7/10), yang ia gambarkan sebagai “kejahatan murni.”
“Kami memastikan Israel memiliki apa yang dibutuhkannya untuk mempertahankan diri dan merespons serangan-serangan ini,” kata Biden.
“Ini juga merupakan prioritas bagi saya untuk segera mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza,” katanya. “Atas arahan saya, tim kami bekerja di kawasan ini, termasuk berkomunikasi langsung dengan pemerintah Israel, Mesir, Yordania dan negara-negara Arab lainnya serta PBB untuk meningkatkan dukungan.”
Biden mengatakan dia berbicara pada hari Jumat (13/10) pagi dengan keluarga warga Amerika yang disandera oleh militan Hamas.
“Mereka mengalami penderitaan karena tidak mengetahui apa status putra, putri, suami, istri, anak-anak mereka,” katanya. “Ini memilukan.
“Kami bekerja sepanjang waktu untuk menjamin pembebasan warga Amerika yang ditahan oleh Hamas, melalui kerja sama yang erat dengan Israel dan mitra kami di kawasan,” katanya. “Kami tidak akan berhenti sampai kami membawa mereka pulang.” (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...