PM Israel Tulis Surat Permohonan Bergabung dengan AIIB
JERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Emmanuel Nahason, mengatakan Israel telah mengajukan permohonan untuk bergabung dengan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), bank infrastruktur yang diprakarsai oleh Tiongkok yang sempat ditentang oleh Amerika Serikat dan Jepang.
Kantor berita Tiongkok, Xinhua, mengutip keterangan Nahason, hari ini (1/4) melaporkan bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah menandatangani surat yang isinya meminta untuk bergabung dengan AIIB, bersama dengan lebih dari 40 negara lain yang telah lebih dulu mengajukan permohonan yang sama. Surat itu ditandatangani dan dikirim kemarin (31/3).
Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Israel, negara itu berharap keanggotaan dalam bank baru tersebut akan "menciptakan peluang bagi perusahaan-perusahaan Israel yang akan dimasukkan ke dalam proyek-proyek infrastruktur terkait, yang akan dibiayai oleh bank tersebut."
AIIB diharapkan akan secara resmi berdiri pada akhir 2015 dan akan menjadi lembaga keuangan internasional untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur di Asia.
Empat puluh negara telah mengajukan diri sebagai anggota pendiri bank, termasuk Inggris, Jerman, Prancis, Italia, Australia, Selandia Baru, Singapura, Korea, Swiss dan Denmark. Negara-negara Timur Tengah seperti Yordania, Kuwait, Oman dan Qatar juga telah mengajukan permintaan. Indonesia pun telah mengajukan hal yang sama dan tengah memperjuangkan satu posisi wakil presiden untuk Indonesia.
Dana Moneter Internasional, Bank Pembangunan Asia dan badan-badan keuangan internasional lainnya telah menyatakan kesediaan mereka untuk bekerja sama dengan bank baru yang diusulkan oleh Tiongkok.
Israel dan Tiongkok secara substansial telah meningkatkan kerja sama ekonomi dalam beberapa tahun terakhir.
Awal pekan ini, sebuah gugus tugas bersama Israel-Tiongkok yang diharapkan akan meningkatkan kerjasama bisnis antara kedua negara, diluncurkan di Tel Aviv.
Kerjasama ini bertujuan untuk memperluas hubungan ekonomi bilateral dan menggandakan ekspor Israel ke Tiongkok dalam waktu lima tahun masing-masing US$ 5 miliar per tahun.
Eugene Kandel, kepala gugus tugas, mengatakan bahwa pada tahun 2014 terjadi "peningkatan dramatis" dalam investasi Tiongkok di Israel, dengan tren diperkirakan akan terus berlanjut pada tahun 2015.
Tiongkok adalah target ekspor terbesar keempat Israel di dunia dan yang terbesar di Asia.
Menurut data Israel Export Institute, perdagangan Israel dengan Tiongkok pada tahun 2014 mencapai US$ 8,52 miliar naik empat persen dari 2013.
Editor : Eben Ezer Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...