PM Kamboja Positif COVID-19, Setelah Diperiksa Senin di Bali
Dia telah menjadi tuan rumah KTT ASEAN, dan akan membatalkan partisipasinya pada KTT G20 di Bali.
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM-Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, mengatakan pada Selasa (15/11) bahwa dia mengidap COVID-19 dan membatalkan acaranya pada pertemuan Kelompok 20 (G20) di Bali, beberapa hari setelah menjamu banyak pemimpin dunia, termasuk Presiden AS, Joe Biden, dalam pertemuan puncak di Phnom Penh.
Dalam sebuah postingan di halaman Facebook-nya, pemimpin Kamboja itu mengatakan bahwa dia dinyatakan positif mengidap virus corona pada hariv Senin malam dan diagnosis tersebut telah dikonfirmasi oleh seorang dokter Indonesia pada Selasa (15/11) pagi. Ia mengatakan akan kembali ke Kamboja dan membatalkan pertemuannya di G-20 serta forum ekonomi APEC berikutnya di Bangkok.
Dia mengatakan beruntung dia tiba di Bali hari Senin malam dan tidak dapat ikut makan malam dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dan para pemimpin lainnya.
Gedung Putih mengatakan Biden dites negatif pada hari Selasa pagi dan tidak dianggap sebagai kontak dekat seperti yang didefinisikan oleh CDC AS.
Kamboja adalah tuan rumah KTT Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang berakhir pada hari Minggu (13/11), dan Hun Sen bertemu dengan banyak pemimpin yang hadir secara empat mata.
Selain Biden, para tamu termasuk Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, Perdana Menteri China, Li Keqiang, dan banyak lainnya.
Dalam postingan Facebook-nya, Hun Sen mengatakan dia "tidak tahu" kapan dia mungkin terinfeksi COVID-19. Ia mengaku merasa biasa saja dan tetap menjalankan tugasnya seperti biasa kecuali bertemu dengan tamu. (AP)
Editor : Sabar Subekti
OpenAI Luncurkan Model Terbaru o3
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM- Dalam rangkaian pengumuman 12 hari OpenAI, perusahaan teknologi kecerdasan...