PM Lebanon: Terus Terang, Negara Tak Mampu Lindungi Rakyat
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab, mengakui bahwa negara telah kehilangan kepercayaan rakyat setelah berbulan-bulan protes anti-pemerintah dan krisis ekonomi.
Dalam beberapa hari mendatang, Lebanon yang dilanda krisis harus memutuskan apakah akan membayar US$ 1,2 miliar pada Eurobond yang akan jatuh tempo pada 9 Maret, atau, seperti yang diharapkan secara luas, merestrukturisasi utangnya, kata Diab.
Pemerintah yang dibentuk pada bulan Januari itu mewarisi situasi bencana ekonomi dan menghadapi upaya stabilitasi yang tidak mungkin antara penguasa tradisional yang memilih dan mendukungnya dan jalan yang menuntut semua elite penguasa keluar, seperti diserukan pemrotes.
"Terus terang, negara, mengingat situasi saat ini, tidak lagi mampu melindungi rakyat Lebanon dan memastikan kehidupan yang layak bagi mereka," kata Diab.
"Agar transparan, saya akan mengatakan bahwa negara ini telah kehilangan kepercayaan rakyat Lebanon," katanya dalam pidatonya di korps konsuler kehormatan Lebanon.
Dia mengatakan pemerintah memegang "bola api" tetapi menambahkan dia siap untuk melakukan perubahan menyakitkan yang diperlukan untuk membangun kembali kepercayaan dan lembaga yang sehat. "Kami tidak punya pilihan selain mengambil “jalan Kalvari”, apa pun penderitaannya, karena pilihan lain jauh lebih berbahaya," kata Diab.
Dana Moneter Internasional (IMF) bulan lalu mengirim misi darurat untuk memberi nasihat kepada pemerintah tetapi peran lembaga sejauh ini hanya bersifat teknis. “Dalam beberapa hari mendatang, pemerintah akan mengambil keputusan penting yang sangat sensitif dan kritis. Ini masih dalam pengawasan, karena ini merupakan tonggak utama dalam membentuk masa depan Lebanon,” kata Diab. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Beijing Buka Dua Mausoleum Kaisar Dinasti Ming untuk Umum
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Dua mausoleum kaisar di Beijing baru-baru ini dibuka untuk umum, sehingga...