PM Malaysia Anwar Ibrahim Menangkan Mosi Kepercayaan Parlemen
KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM-Mosi kepercayaan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, disahkan di parlemen pada hari Senin (19/12), memenangkan dukungan penting untuk jabatan perdana menteri setelah pemilihan bulan lalu mengembalikan parlemen yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Anwar telah mengadakan sidang parlemen untuk membuktikan mayoritasnya, setelah saingan dan mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin meragukan dukungannya.
Mosi percaya disahkan dengan pemungutan suara sederhana, dengan anggota parlemen menyuarakan dukungan mereka, setelah oposisi menentangnya karena Anwar telah secara resmi dilantik sebagai Perdana Menteri oleh raja.
“Ya ada… Kami memiliki mayoritas yang cukup dan itu adalah dua pertiga,” kata Menteri Komunikasi dan Digital, Fahmi Fadzil. “Pemerintah persatuan di Malaysia berdiri kokoh dengan dukungan yang solid, dan kami akan fokus pada kesejahteraan rakyat.”
Blok oposisi terus mempertanyakan jumlah anggota parlemen di parlemen dengan 222 kursi yang mendukung Anwar dan mengatakan mereka siap untuk mengambil alih sebagai pemerintah yang berkuasa “ketika saatnya tiba.”
“Bisa kapan saja; besok, pekan depan atau pemilu depan,” kata pemimpin oposisi Hamzah Zainuddin.
Anwar, 75 tahun, yang juga menteri keuangan, mengambil langkah untuk memperkuat dukungannya pekan lalu dengan menandatangani pakta kerja sama dengan partai politik yang lebih kecil. Para pihak sepakat untuk memastikan stabilitas politik setelah bertahun-tahun kekacauan, memacu ekonomi, mendorong pemerintahan yang baik, dan menjunjung tinggi hak-hak masyarakat Melayu mayoritas negara dan Islam sebagai agama resminya.
Anwar, yang telah menghabiskan lebih dari dua dekade sebagai tokoh oposisi, sebelumnya telah ditolak untuk jabatan perdana menteri. Di sela-sela itu, dia menghabiskan hampir satu dekade di penjara karena tuduhan sodomi dan korupsi dalam apa yang dia katakan sebagai tuduhan bermotif politik.
Dalam jajag pendapat yang diperebutkan dengan ketat bulan lalu, blok Anwar tidak memenangkan mayoritas sederhana. Namun dia diangkat oleh Raja Malaysia dan kemudian membentuk pemerintahan koalisi dengan bantuan blok politik lainnya.
Pemerintah barunya termasuk koalisi yang berkuasa sebelumnya, Barisan Nasional, yang ia habiskan sebagian besar karir politiknya untuk digulingkan. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...