Loading...
MEDIA
Penulis: Sabar Subekti 15:39 WIB | Sabtu, 03 Agustus 2024

PM Malaysia Marah Facebook Hapus Unggahannya Tentang Pembunuhan Ismail Haniyeh

Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Malaysia. (Foto: dok. Ist)

KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM-Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, pada hari Kamis (1/8) menuduh Meta Platforms pengecut setelah unggahan Facebook-nya tentang pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dihapus, dalam pertikaian terbaru pemerintahnya dengan perusahaan itu atas konten yang diblokir.

Malaysia yang mayoritas Muslim adalah pendukung perjuangan Palestina dan Anwar telah mengunggah rekaman video panggilan teleponnya dengan seorang pejabat Hamas untuk menyampaikan belasungkawa atas kematian Haniyeh, yang kemudian dihapus.

Pembunuhan Haniyeh di Iran pada hari Rabu (31/7) telah menambah kekhawatiran bahwa konflik di Gaza berubah menjadi perang Timur Tengah yang lebih luas.

Anwar, yang bertemu Haniyeh di Qatar pada bulan Mei, mengatakan bahwa ia memiliki hubungan baik dengan para pemimpin politik Hamas tetapi tidak memiliki hubungan di tingkat militer.

“Biarkan ini menjadi pesan yang jelas dan tegas kepada Meta: Hentikan sikap pengecut ini,” tulis Anwar di laman Facebook miliknya.

Meta tidak segera menanggapi permintaan komentar pada hari Kamis.

Menteri Komunikasi Malaysia, Fahmi Fadzil, mengatakan bahwa penjelasan telah diminta dari Meta dan tidak jelas apakah unggahan tersebut dihapus secara otomatis, atau diturunkan setelah adanya pengaduan.

Meta telah menetapkan Hamas, kelompok militan Palestina yang memerintah Gaza, sebagai “organisasi berbahaya” dan melarang konten yang memuji kelompok tersebut. Meta juga menggunakan campuran deteksi otomatis dan peninjauan manusia untuk menghapus atau memberi label pada visual grafis.

Malaysia sebelumnya telah mengeluh kepada Meta atas penghapusan kontennya, termasuk liputan media lokal tentang pertemuan terakhir Anwar dengan Haniyeh, yang kemudian dipulihkan.

Meta saat itu mengatakan bahwa mereka tidak dengan sengaja menekan suara-suara di platform Facebook-nya dan tidak membatasi konten yang mendukung Palestina.

Malaysia telah lama menganjurkan solusi dua negara untuk konflik antara Israel dan Palestina. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home