PM Mesir Menyatakan Ikhwanul Kelompok Teroris
KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Perdana Menteri Mesir Hazem Beblawi menyatakan gerakan Ikhwanul Muslimin di negara itu sebagai sebuah kelompok “teroris”, lapor kantor berita pemerintah MENA pada Selasa (24/12), mengutip juru bicara perdana menteri.
Pernyataan Beblawi muncul hanya beberapa jam setelah sebuah bom mobil meledakkan sebuah markas polisi di kota Mansoura, Kairo utara, menewaskan sedikitnya 14 orang, sebagian besar di antaranya polisi.
Sebagian besar lainnya mengalami luka-luka dalam serangan tersebut, kata petugas medis dan pejabat.
“Perdana Menteri Beblawi menyatakan Ikhwanul Muslimin sebagai sebuah organisasi teroris,” kata juru bicara perdana menteri Sherif Showky yang dikutip MENA.
Otoritas Mesir yang didukung militer sering menuduh Ikhwanul Muslimin mendanai dan melatih militan yang sering melancarkan serangan terhadap pasukan keamanan di Semenanjung Sinai yang tidak stabil.
Amerika Serikat pada Senin (23/12) mengecam “suasana kian memburuk” Mesir bagi protes damai, sehari setelah tiga aktivis ditahan karena menyelenggarakan protes tanpa izin.
“Amerika Serikat sangat khawatir dengan suasana yang kian memburuk bagi kebebasan berserikat dan berekspresi secara damai di Mesir,” ungkap juru bicara Jen Psaki dalam sebuah pernyataan.
Aktivis Ahmed Maher, Ahmed Douma dan Mohamed Adel memprotes UU baru yang melarang aksi unjuk rasa tanpa izin polisi, menyebutnya sebagai upaya untuk melumpuhkan kebebasan berekspresi.
“Penerapan hukum demonstrasi restriktif Mesir menyebabkan banyaknya penangkapan, penahanan dan tuduhan terhadap tokoh-tokoh oposisi, aktivis HAM dan demonstran damai,’ ungka Psaki.
Pada akhir November, Departemen Luar Negeri mengkritik UU baru tersebut, mengatakan hal itu tidak sesuai dengan norma-norma internasional.
Pada Senin, pihaknya menuduh Kairo mengirim “sebuah pesan mengerikan kepada masyarakat sipil.”
Tiga aktivis, yang memelopori pemberontakan terhadap Hosni Mubarak pada 2011, pada Minggu dijatuhi hukuman tiga tahun penjara.(AFP)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...