PM: Prancis Akan Terus Perangi Radikal Islam
PARIS, SATUHARAPAN.COM-Perdana Menteri Prancis, Jean Castex, mengatakan pada hari Sabtu (7/11) bahwa pemerintah akan terus "berperang tanpa henti" melawan Islam radikal saat dia memberikan penghormatan kepada tiga korban serangan pisau di kota Nice bulan lalu.
Seorang pria Tunisia meneriakkan "Allahu akbar" memenggal kepala seorang perempuan dan membunuh dua orang lainnya di sebuah gereja di kota pantai pada 29 Oktober sebelum ditembak dan dibawa pergi oleh polisi.
"Kami tahu musuh. Tidak hanya telah diidentifikasi, tetapi memiliki nama, itu adalah Islam radikal, ideologi politik yang menodai agama Muslim," kata Castex dalam pidatonya pada upacara tersebut.
"(Ini) adalah musuh yang diperangi pemerintah tanpa henti dengan menyediakan sumber daya yang diperlukan dan memobilisasi semua pasukannya setiap hari," tambahnya.
Serangan di Nice terjadi setelah pemenggalan kepala seorang guru sekolah di pinggiran kota Paris pada 16 Oktober oleh seorang pria kelahiran Chechnya yang tampaknya marah pada guru itu yang menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelas.
Serangan di Nice terjadi di tengah kemarahan Muslim di seluruh dunia atas pembelaan Prancis pada hak menerbitkan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad.
Seorang pria berusia 21 tahun baru-baru ini tiba dari Tunisia, yang diduga sebagai penyerang di Nice, masih dalam kondisi kritis setelah ditembak oleh polisi kota dan dipindahkan ke rumah sakit Paris pada hari Jumat. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...