PM Rumania Cabut Dekret Dekriminalisasi Korupsi
BUKARES, SATUHARAPAN.COM - Perdana Menteri Rumania pada hari Sabtu (4/2), mengatakan pemerintah menjadwalkan mencabut dekret tentang korupsi yang telah memicu protes terbesar sejak jatuhnya diktator Nicolae Ceausescu pada 1989.
Minggu (5/2), PM Sorin Grindeanu dalam jumpa pers mengatakan menjadwalkan menggelar pertemuan pemerintah untuk mencabut dekret ini, “Saya tidak ingin memecah belah Rumania. Negara ini tidak bisa terbelah dua.”
Dekret yang disahkan pada Selasa dan dijadwalkan akan diberlakukan pada 10 Februari itu menyebutkan bahwa tindak kejahatan menyalahgunakan kekuasaan hanya akan dihukum penjara jika melibatkan jumlah uang lebih dari 200.000 lei (sekitar Rp636,3 juta).
Pemerintah sayap kiri, yang memimpin hampir sebulan, juga menginginkan dekret terpisah untuk membebaskan sekitar 2.500 orang yang menjalani hukuman penjara kurang dari lima tahun. Dekret tersebut memicu protes selama lima hari, termasuk protes nasional pada Rabu malam yang diikuti 300.000 orang, yang terbesar sejak penggulingan Ceausescu dan sistem komunis pada 1989.
Grindeanu mengatakan langkah tersebut menyejajarkan hukuman pidana dengan konstitusi dan mengurangi kepadatan narapidana di penjara. Namun, para kritikus menilai tujuan utama dekret itu adalah membebaskan ribuan pejabat dan politikus yang terjerat hukum akibat gerakan antikorupsi dalam beberapa tahun terakhir, yang banyak di antaranya berasal dari partai Sosial Demokrat (PSD) naungan Grindeanu. (AFP)
Editor : Sotyati
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...