PM Singapura, Lee Hsien Loong, Mundur, Digantikan Wakilnya, Lawrence Wong
SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM- Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, pada hari Senin (15/4) mengatakan bahwa ia akan mengundurkan diri pada 15 Mei setelah dua dekade memimpin, dan menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya, Lawrence Wong.
Lee, 72 tahun, secara resmi akan menyarankan presiden negara kota tersebut untuk menunjuk Wong, yang saat ini menjabat wakil perdana menteri dan menteri keuangan, untuk menggantikannya, kata kantornya dalam sebuah pernyataan singkat. Wong, yang mendapat dukungan bulat dari anggota parlemen di Partai Aksi Rakyat (PAP) yang sudah lama berkuasa, akan dilantik di istana nasional pada hari yang sama, katanya.
Lee menjabat sebagai perdana menteri dan ketua PAP sejak Agustus 2004.
Lee mengumumkan pada bulan November lalu bahwa ia akan pensiun tahun ini dan telah menunjuk Wong sebagai penggantinya. Lee awalnya berencana untuk mundur sebelum berusia 70 tahun, namun rencana tersebut dibatalkan karena pandemi COVID-19.
“Bagi negara mana pun, transisi kepemimpinan adalah momen yang sangat penting. Lawrence dan tim 4G (generasi keempat) telah bekerja keras untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat, terutama selama pandemi,” kata Lee dalam postingan Facebook pada hari Senin (15/4).
“Saya meminta seluruh warga Singapura untuk memberikan dukungan penuh kepada Lawrence dan timnya, dan bekerja sama dengan mereka untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi Singapura.”
Lee mengatakan tidak ada alasan untuk menunda transisi politik dan menyerahkan kekuasaan kepada Wong sebelum pemilu nasional yang dijadwalkan tahun depan akan memungkinkan politisi berusia 51 tahun itu memenangkan mandatnya sendiri dan membawa negaranya maju.
Wong menjadi terkenal ketika membantu mengoordinasikan perjuangan Singapura melawan COVID-19. Dia akan menjadi pemimpin keempat negara kota tersebut sejak kemerdekaannya pada tahun 1965.
PAP, salah satu partai dengan masa jabatan terlama di dunia, mempertahankan mayoritas supernya dengan meraih 83 dari 93 kursi parlemen pada pemilu tahun 2020. Tapi itu adalah kinerja terburuknya setelah kehilangan beberapa kursi dan dukungan merosot.
Lee adalah putra tertua Lee Kuan Yew, yang menjadi perdana menteri pertama Singapura dan membangun negara kota yang miskin sumber daya ini menjadi salah satu negara terkaya di dunia selama 31 tahun masa jabatannya. Namun Singapura juga dikritik karena ketatnya kontrol pemerintah, sensor media, dan penggunaan undang-undang yang menindas serta tuntutan perdata terhadap para pembangkang. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...