PM Turki: AS Adalah Mitra Strategis, Bukan Musuh Kami
ISTANBUL, SATUHARAPAN.COM - Perdana Menteri Binali Yildirim pada Sabtu (20/8) menegaskan bahwa Amerika Serikat (AS) adalah "mitra strategis, bukan musuh " Turki meskipun Ankara marah terhadap Washington karena gagal mengekstradisi Fethullah Gulen, yang disalahkan atas peristiwa kudeta gagal pada bulan lalu.
"Ada pasang surut dalam hubungan kedua negara (tapi) kami perlu menghapus elemen-elemen yang dapat merusak hubungan kami," kata Yildirim kepada wartawan di Istanbul, merujuk kepada ulama yang berbasis di Pennsylvania, AS.
Ankara telah bertahun-tahun menuduh Gulen menjalankan sebuah "negara paralel" di Turki dan juga menyalahkan dia karena memerintahkan aksi kudeta gagal pada 15 Juli lalu.
Ulama tersebut, yang mengasingkan diri ke AS sejak 1999, dengan tegas menyangkal keterlibatannya atas aksi kudeta tersebut.
Ankara sebelumnya telah memberitahu bahwa kegagalan apapun untuk mengekstradisi Gulen akan sangat merusak hubungan bilateral dan Menteri Kehakiman mengatakan hal itu tergantung kepada Washington untuk mengekstradisi ulama tersebut guna mencegah "perasaan anti-AS” di Turki menjadi "benci".
Gedung Putih telah mengonfirmasi bahwa Wakil Presiden AS Joe Biden akan mengunjungi Ankara pekan depan dalam sebuah kunjungan pejabat tertinggi ke Turki oleh negara Barat sejak peristiwa kudeta tersebut.
Yildrim juga mengonfirmasi bahwa delegasi teknis akan tiba pada 22 Agustus untuk melakukan pembicaraan dengan otoritas yudisial Turki menjelang kunjungan Biden.
"Saya berharap proses ini akan selesai dengan cara yang disukai oleh kedua negara, dan pertanyaan di benak warga Turki tentang Amerika Serikat akan terhapus." (AFP)
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...