Pohon Natal Tetap Bersinar, Bahkan di Pengungsian
SATUHARAPAN.COM - Pohon natal di Rockefeller Center di New York City menjadi simbol masa liburan di seluruh dunia telah tiba. Pada tahun 2015 ini, hiasan lampu pohon natal di Rockefeller Center dinyalakan untuk pertama kalinya pada hari Rabu, 2 Desember, yang disiarkan secara langsung dari Rockefeller Plaza.
Puluhan ribu orang memadati kawasan itu untuk menyaksikan penyalaan lampu hiasan pohon natal secara langsung, dan jutaan orang di seluruh dunia menontonnya melalui tayangan langsung dari televisi. Pohon natal akan tetap menyala dan dapat dilihat sampai dengan tanggal 7 Januari 2016 pukul 08.00 waktu setempat.
Betlehem
Berbeda dengan keriaan di New York City, “luka derita” membayangi perayaan natal warga Palestina di Tepi Barat pascabentrokan dengan tentara Israel yang menewaskan 111 warga Palestina dan 19 warga Israel.
Di Betlehem, tempat kelahiran Yesus, pohon natal pertama kali dinyalakan pada 5 Desember. Berbagai kalangan menghadiri penyalaan pertama pohon natal di Manger Square, di luar Gereja Nativity di Kota Betlehem.
Penyalaan pohon natal dilakukan Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah pada Sabtu malam itu, menandai perayaan Natal tahun ini.
Hamdallah mengatakan walaupun luka derita membayangi kehidupan warga Palestina beberapa bulan terakhir, kini hiasan natal telah menerangi Betlehem. Dalam kesempatan itu ia mengucapkan selamat memasuki hari libur Natal kepada warga Kristen Palestina.
Wali Kota Betlehem Vera Baboun mengatakan, penyalaan pohon natal itu untuk menunjukkan kepada dunia bahwa warga Palestina adalah orang-orang yang pantas untuk hidup, sekalipun terus dibayangi kerusuhan yang melanda wilayah Palestina dalam beberapa bulan terakhir.
Erbil
Erbil, atau Arbil, atau juga disebut Hewler, adalah ibu kota Kurdistan Irak, wilayah otonomi di Irak. Erbil kini menjadi tempat berlindung bagi ratusan warga Irak Kristen, yang mengungsi dari tanah air mereka dari teror ISIS.
Keterbatasan hidup di tenda-tenda pengungsian yang didirikan di sekitar Gereja Katolik Mazar Mar Eillia di Ankawa, tidak memadamkan semangat mereka untuk tetap merayakan Natal.
Di antara tenda-tenda pengungsi, para pengungsi mendirikan pohon natal dengan hiasan lampu dan pernik-perniknya, dan diorama kelahiran Yesus di dalam sebuah tenda yang dibangun di sebelahnya, menyajikan pemandangan yang sangat menyentuh dengan melihat kenyataan kelam kehidupan mereka.
Di kawasan itu mereka untuk sementara ini aman dari ancaman teroris, namun masih menghadapi ancaman lain berupa suhu dingin.
Wina
Pada belahan dunia lain, memasuki masa Advent pertama, yang dimulai pada hari Minggu pada empat minggu sebelum malam Natal, pohon natal dengan aneka hiasannya mulai mewarnai ruang-ruang tamu ataupun ruang keluarga di Austria, salah satu negara yang dikunjungi banyak orang sepanjang tahun.
Pohon natal memainkan bagian penting. Setiap kota mendirikan pohon natal besar di alun-alun dan sering menambahkan ada satu tambahan, dihiasi dengan remah-remah roti, untuk burung.
Tahun ini, ada yang baru dalam penampilan pohon natal di Wina, ibu kota Austria. Pohon natal setinggi 28 meter di depan City Hall yang dipasang sejak penggal awal Desember itu kali ini berhiaskan lampu warna biru, putih, dan merah.
Bukan tanpa sebab pemilihannya. Pemilihan lampu dengan warna yang sama dengan warna bendera Prancis itu menunjukkan dukungan dan solidaritas untuk Paris, sekaligus memberikan penghormatan bagi korban pada serangan teroris pada 13 November lalu.
Byblos
Tampilan pohon natal dari berbagai belahan dunia menjadi salah satu objek liputan favorit memasuki masa libur Natal, tak terkecuali media massa terkenal di dunia. Untuk dua tahun berturut-turut ini, pohon natal dari Kota Byblos, di Lebanon, dipilih oleh surat kabar Amerika, The Guardian, sebagai salah satu pohon natal paling indah di dunia.
Byblos terletak 42 km di utara Beirut, ibu kota Lebanon, sangat terkenal sebagai kota dengan peninggalan arkeologisnya. Pohon natal Byblos tahun ini menghiasi halaman media massa, bersama pohon natal lain dari kota-kota besar lain seperti Washington DC, Melbourne, Budapest, dan London.
Editor : Sotyati
Kekerasan Sektarian di Suriah Tidak Sehebat Yang Dikhawatirk...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penggulingan Bashar al Assad telah memunculkan harapan sementara bahwa war...