Polandia Tingkatkan Produksi Amunisi, Khawatir Rusia Serang NATO
WARSAWA, SATUHARAPAN.COM-Polandia ingin meningkatkan produksi peluru artileri 155 mm dengan harapan dapat memastikan pasokan yang cukup jika Rusia menyerang NATO, kata seorang pejabat senior.
Beberapa pejabat NATO mengatakan Kremlin mungkin siap secara militer untuk menyerang negara-negara NATO dalam waktu lima hingga delapan tahun, setelah membangun kembali kekuatannya setelah perang di Ukraina.
Moskow secara teratur menepis anggapan Barat bahwa mereka mungkin mempertimbangkan untuk menyerang NATO.
“Ambisi kami ... adalah memiliki kemampuan untuk mengisi gudang Polandia secara paralel dengan mencapai kapasitas penuh dan independen untuk memproduksi amunisi di Polandia, dalam waktu lima hingga delapan tahun,” kata Maciej Idzik, anggota dewan Grup Persenjataan Polandia (PGZ) milik negara.
Permintaan untuk peluru artileri 155 mm melonjak setelah invasi Ukraina pada Februari 2022. Persediaan sekutu untuk pertahanan mereka sendiri telah habis karena mereka telah mengirim peluru ke Kiev.
Seperti banyak sekutunya, Polandia telah mengirim sebagian stok 155 miliknya sendiri ke Ukraina. Polandia tidak memiliki kapasitas untuk memproduksi peluru dari awal dan, sebagai gantinya, merakitnya dari komponen yang dibeli.
Idzik mengatakan PGZ masih membutuhkan waktu 24 bulan untuk meluncurkan produksi semua suku cadang yang diperlukan, dan bertujuan untuk dapat menghasilkan sekitar 100.000 per tahun.
Salah satu elemen yang hilang dari kemampuan Polandia adalah sarana untuk membuat propelan multi-basis, dengan Polandia mempertimbangkan untuk membeli teknologi yang dibutuhkan untuk produksi atau mendirikan usaha patungan dengan produsen yang sudah mapan.
Sementara Idzik mengatakan dia "lebih suka jika kami menjadi pemilik langsung," usaha patungan akan memberi Polandia hak untuk menjual peluru yang diproduksi di luar negeri.
Uni Eropa berupaya memperluas kapasitas produksi amunisi blok tersebut menjadi dua juta peluru per tahun pada akhir tahun 2025 dengan mengalokasikan dana sebesar 500 juta euro ($552 juta) untuk meningkatkan pasokan peluru ke Ukraina dan mengisi kembali persediaan UE.
“Ambisi Polandia, dan juga PGZ dalam konteks ini, adalah agar gudang-gudang penuh dan agar ada cukup amunisi untuk mengusir musuh,” kata Idzik, menunjuk ke Rusia dan sekutu-sekutunya.
Anggaran Polandia tahun 2025 memperkirakan pengeluaran pertahanan yang memecahkan rekor sebesar 186,6 miliar zloty (setara US$48,19 miliar), 4,7 persen dari PDB. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...