Polda Metro Jaya: Pelaku Pengeboman Dua Orang
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Polda Metro Jaya masih terus melakukan penyelidikan terhadap ledakan sebuah granat di sebuah rumah di Cireundeu, Tangerang Selatan, Jumat (27/9) dinihari. Hal tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Kamis (27/9).
Rikwanto menyatakan, pelaku pelemparan granat berjumlah dua orang dan mengendarai sepeda motor. Rumah yang dilempari granat sendiri diketahui dimiliki oleh Winston Pola. Winston adalah Direktur PT Kertas Nusantara.
PT Kertas Nusantara, yang dipimpin Winston, merupakan perusahaan milik Prabowo Subianto, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. "Saya tahu Winston, dan pernah ketemu. PT Kertas Nusantara memang punya Pak Prabowo, dan Winston memang direktur di sana," Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, Jumat (27/6/2013) siang.
Rikwanto mengatakan, sampai saat ini tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Metro Jaya masih menelusuri jenis granat yang digunakan. "Belum dapat diidentifikasi sampai saat ini jenis granatnya, apakah jenis nanas atau jenis manggis," kata Rikwanto.
Rikwanto menjelaskan, kejadian tersebut berawal ketika pemilik rumah (Winson Pola - red) pulang ke rumahnya sekitar pukul 1 di daerah Cirendeu. "Sesampainya di rumah Winson langsung tidur. Sekitar pukul 3.30, ia terbangun untuk buang air kecil. Tidak lama setelah terbangun ia mendengar jendelanya pecah dilempar sesuatu, lalu terjadi ledakan di ruang tamu," jelas Rikwanto.
Rikwanto mengatakan, dari olah tempat kejadian perkara (TKP), didapatkan informasi dari tetangga yang ada di seberang jalan rumah Winson, pelaku peledakan berjumlah 2 orang dan melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor. "Saat ini kita masih mengumpulkan keterangan dari saksi satpam perumahan tersebut dan tetangga korban yang persis ada di depan rumahnya," kata Rikwanto.
Rikwanto menerangkan, pemilik rumah (Winson Pola) merupakan direktur di sebuah perusahaan kertas. "Untuk motifnya masih terus kami selidiki, apakah pelemparan ini acak atau ada motif pribadi antara pelaku pelemparan dengan korban. Ada kaitan dengan teror2 yang terjadi belakangan ini? Itu juga masih dalam pendalaman kami," terang Rikwanto.
Rikwanto mengakui, jenis sepeda motor yang digunakan pelaku belum bisa dideteksi. "Dari keterangan saksi, profil pelaku agak samar, namun yang jelas mereka menggunakan helm dan berjaket gelap. Setelah pelemparan, mereka berlari lari lalu menaiki sepeda motor dan menuju arah pintu keluar kemudian langsung menghilang," kata Rikwanto.
Rikwanto menjelaskan, perumahan tersebut merupakan cluster, di dalamnya ada taman melingkar. "Di situ, seharusnya memang satu pintu masuk, apalagi kalau malam hari. Maka penyidik saat ini intensif meminta keterangan satpam perumahan. Kita juga sedang analisis barangkali ada rekaman kamera di sekitar perumahan tersebut," jelas Rikwanto.
Rikwanto mengatakan, untuk barang bukti sementara ditemukan pecahan-pecahan granat, pecahan kaca, pecahan pintu, dan pin granat. Untuk saksi-saksi sendiri Sementara masih saksi 2-3 orang, yakni, satpam, tetangga, dan korban. "Korban saat itu sedang sendiri di rumahnya," tambah Rikwanto.
Rikwanto menyatakan, saat ini penyelidikan kasus ini dipimpin langsung oleh Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Sudjarno.
Diperiksa Penyidik, Teman AQJ Ditanya 20 pertanyaan
Setelah batal memeriksa AQJ alias Dul tersangka kasus tabrakan maut di Tol Jagorawi akibat kembali masuk rumah sakit, polisi akhirnya memeriksa Noval, rekan seperjalanan tersangka.
"Kemarin sudah diperiksa, diberikan sekitar 20 pertanyaan," kata Rikwanto.
Pada penyidik dari unit remaja, anak, dan wanita Polda Metro Jaya, Noval mengungkapkan selama perjalanan hingga sesaat sebelum kejadian itu dirinya sedang asyik bermain game di telepon selularnya.
"Dalam suatu keadaan, Noval melihat ke depan dan dilihatnya ada mobil. Hal tersebut membuat Noval memperingatkan AQJ, sehingga AQJ kaget dan langsung banting setir," ungkap Rikwanto.
Noval juga tidak dapat memastikan apakah saat menyetir itu, AQJ alias Dul dalam keadaan tertidur.
Sedangkan mengenai hasil pemeriksaan lainnya seperti kemampuan AQJ menyetir, polisi masih enggan mengungkapkan. "Hasilnya masih akan dikonfirmasi dengan AQJ," ujar Rikwanto.
Sementara itu, polisi masih belum menjadwalkan ulang pemeriksaan terhadap AQJ yang seharusnya dilakukan kemarin, Kamis (26/9). "Kalau dokter sudah katakan sehat dan bisa, maka akan langsung diperiksa. Tidak ada batasan waktunya kapan harus diperiksa, tapi akan segera," jelas Rikwanto.
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...