Polisi AS Tangkap Empat Tersangka Penyelundupan Manusia di Trailer Traktor
Kasus penyelundupan manusia dengan trailer traktor yang menewaskan 53 orang, karena mesin pendingin tidak berfungsi.
TEXAS, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang Amerika Serikat pada hari Selasa (27/6) mengumumkan penangkapan empat orang lagi dalam kasus kematian penyelundupan tahun lalu dari 53 migran, termasuk delapan anak, yang ditinggalkan di sebuah trailer traktor di musim panas di Texas yang terik.
Pihak berwenang mengatakan keempat warga negara Meksiko itu sadar bahwa unit pendingin udara trailer itu tidak berfungsi dan tidak akan meniupkan udara dingin ke para migran yang terperangkap di dalam selama hampir tiga jam perjalanan. Saat trailer dibuka di San Antonio, 48 migran sudah tewas, dan 16 lainnya dibawa ke rumah sakit, di mana lima lainnya kemudian meninggal.
Pengemudi dan seorang pria lainnya ditangkap tak lama setelah para migran ditemukan. Mereka didakwa dengan penyelundupan yang mengakibatkan kematian dan konspirasi. Empat penangkapan terbaru dilakukan pada hari Senin (26/6) di Houston, San Antonio dan Marshall, Texas.
Pihak berwenang mengatakan operasi penyelundupan mengangkut migran dari Guatemala, Honduras dan Meksiko dengan berbagi rute, pemandu, rumah simpanan, truk dan trailer, beberapa di antaranya disimpan di tempat parkir pribadi di San Antonio.
Pihak berwenang menangkap Riley Covarrubias-Ponce, 30 tahun; Felipe Orduna-Torres, 28 tahun; Luis Alberto Rivera-Leal, 37 tahun; dan Armando Gonzales-Ortega, 53 tahun. Semuanya didakwa dengan konspirasi untuk mengangkut imigran yang mengakibatkan kematian, cedera tubuh yang serius, dan membahayakan nyawa. Masing-masing menghadapi hukuman maksimal penjara seumur hidup jika terbukti bersalah.
"Penyelundup manusia memangsa harapan para migran untuk kehidupan yang lebih baik, tetapi satu-satunya prioritas mereka adalah keuntungan," kata Jaksa Agung Merrick Garland dalam sebuah pernyataan.
“Tragisnya, 53 orang yang telah dimuat ke dalam trailer traktor di Texas dan mengalami kekejaman yang tak terbayangkan selama berjam-jam kehilangan nyawa mereka karena skema tak berperasaan ini.” (AP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...