Polisi Filipina Sita 1.500 Kura-kura dan Penyu di Empat Koper
MANILA, SATUHARAPAN.COM – Polisi Filipina menyita lebih dari 1.500 penyu dan kura-kura yang ditemukan dalam keadaan dilakban di bandara Manila.
Reptil yang ditemukan di dalam empat koper yang tidak diambil pemiliknya itu dapat dijual seharga lebih 4,5 juta peso atau Rp1,2 miliar.
Polisi meyakini koper tersebut ditinggalkan setelah pembawanya mengetahui adanya hukuman berat perdagangan ilegal binatang.
Jika tertangkap, mereka dapat dipenjara sampai dua tahun dan denda sampai 200.000 peso atau Rp54 juta.
Penyu dan kura-kura sejumlah 1.529 ekor dari berbagai spesies itu ditemukan dalam empat koper yang tidak diambil pemiliknya di bagian kedatangan Bandara Nasional Ninoy Aquino pada hari Minggu (3/3/2019).
Obat Tradisional
Sebagian binatang ini adalah dari spesies Sulcata tortoise - yang dinyatakan sebagai rentan oleh daftar merah spesies terancam IUCN. Slider bertelinga merah juga merupakan sebagian dari reptil yang ditemukan.
Bea Cukai Filipina mengatakan reptil tersebut ditinggalkan seorang penumpang Filipina dalam penerbangan Philippine Airlines dari Hong Kong.
Penumpang tersebut kemungkinan meninggalkan bagasinya setelah Bea Cukai Filipina “memberi tahu untuk waspada ... terkait dengan perdagangan ilegal alam dan hukumannya”.
Binatang tersebut sekarang diberikan ke Wildlife Traffic Monitoring Unit.
Penyu dan kura-kura sering kali dipelihara sebagai binatang eksotik, tetapi kadang-kadang digunakan sebagai obat tradisional atau makanan khusus di sejumlah daerah Asia.
Dagingnya dipandang sebagai obat kuat, sementara tulangnya dijadikan bubuk obat.
Kura-kura hidup di darat, sementara penyu dapat berada di air atau di darat.
Minggu lalu, 3.300 kura-kura hidung babi diselundupkan ke Malaysia dengan menggunakan perahu. Usaha ini dihentikan badan maritim Malaysia. (bbc.com)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...