Polisi Lacak Akun Berita "Hoax" Pekerja Tiongkok
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kabag Mitra Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan polisi sudah melakukan pelacakan terkait akun yang menyebar berita bohong atau "hoax" soal pekerja dari Tiongkok yang membanjiri Indonesia.
"Jadi tim Cyber Crime dari Mabes Polri dan Polda Metro Jaya sudah melakukan pelacakan terkait dengan akun tersebut. Tetapi tentunya kami mencari sumber penyebar dan pengunggah yang pertama siapa," kata Awi di Mabes Polri Jakarta, Senin (26/12).
Menurut Awi, saat ini tim tersebut sedang bekerja karena sudah mendapat informasi dari intelijen soal penyebaran berita "hoax" tersebut.
"Tentunya, apabila sudah ditemukan fakta-fakta hukum sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo maka kami mengusutnya. Tim sudah bekerja tiga hingga empat hari ini untuk menelusuri itu, tinggal kita tunggu saja hasilnya karena perlu waktu berkaitan dengan digital forensik," tuturnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo membantah jumlah pekerja asal Tiongkok yang berada di Indonesia mencapai puluhan juta orang karena yang benar hanya sekitar 21.000 orang.
"Banyak yang bersuara-bersuara Tiongkok yang masuk ke Indonesia 10 juta, 20 juta. Itu yang menghitung kapan. Hitungan kita 21.000, sangat kecil sekali," kata Jokowi dalam sambutannya saat Deklarasi Pemagangan Nasional di KIIC, Karawang, Jawa Barat, pada Jumat (23/12).
Menurut Presiden, masyarakat diharapkan tidak menyebarkan isu dengan data yang salah sehingga membuat gaduh nasional.
Presiden juga menyatakan kecil kemungkinan warga Tiongkok mau bekerja di Indonesia karena perbedaan jenjang gaji yang begitu besar antara dan Indonesia.
"Tidak mungkinlah tenaga kerja dari Hong Kong, Amerika, Eropa masuk karena gaji mereka lebih gede dari kita," ujar Jokowi.
Presiden menjelaskan Indonesia menargetkan untuk meningkatkan kunjungan turis dari Tiongkok. (Ant)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...