Polisi Prancis Panggil Politisi Sayap Kiri Yang Sebut Serangan Hamas 7 Oktober Sah
PARIS, SATUHARAPAN.COM-Polisi di Prancis memanggil kandidat Prancis-Palestina dari partai sayap kiri yang mereka curigai “menganjurkan terorisme” sehubungan dengan pernyataannya di masa lalu yang membenarkan serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober.
Rima Hassan, seorang pengacara dan aktivis yang mencalonkan diri dalam pemilihan Parlemen Eropa pada bulan Juni dari partai LFI pimpinan Jean-Luc Melenchon, akan datang untuk diinterogasi pada tanggal 30 April di Paris, menurut sebuah laporan pada hari Jumat oleh media Le Monde.
Pemanggilan tersebut menyusul larangan Kementerian Dalam Negeri untuk mengadakan acara yang berfokus pada perjuangan Palestina yang rencananya akan diadakan LFI pada hari Kamis. Polisi juga mencegah beberapa demonstrasi yang direncanakan oleh Melenchon, seorang politisi penghasut yang pernah mengecam Israel dan pendukung Yahudinya di masa lalu. Pihak berwenang khawatir demonstrasi tersebut dapat memicu kekerasan dan mengganggu ketertiban umum.
Pengacara Hassan, Vincent Brengarth, menyebut pemanggilan tersebut “mencengangkan” dan merupakan upaya “untuk mengkriminalisasi upaya Hassan untuk meningkatkan kesadaran akan urgensi situasi di Gaza.”
Hassan memberi tahu Le Monde bahwa dia akan bekerja sama dengan polisi.
Hassan menjadi kontroversial di Prancis karena sebuah wawancara pada tanggal 29 November, di mana dia mengatakan “benar” bahwa serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober adalah “tindakan yang sah” dan bahwa “salah” bahwa Israel mempunyai hak untuk membela diri, atau bahwa solusi dua negara mungkin terjadi. (ToI)
Editor : Sabar Subekti
Kekerasan Sektarian di Suriah Tidak Sehebat Yang Dikhawatirk...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penggulingan Bashar al Assad telah memunculkan harapan sementara bahwa war...