Polisi Rilis Foto Pelaku Penembakan di Istanbul
ISTANBUL, SATUHARAPAN.COM – Polisi di Turki telah merilis foto tersangka utama penembakan dalam perayaan malam tahun baru di sebuah kelab malam terkenal di Istanbul yang telah menewaskan 39 orang.
Foto yang dirilis pada hari Senin (2/1) muncul ketika Wakil Perdana Menteri Turki Numan Kurtulmus mengatakan bahwa status keadaan darurat – dimulai sejak terjadinya serangan itu – akan diperpanjang hingga waktu yang belum ditentukan.
Kurtulmus juga mengatakan pihak berwenang hampir mengidentifikasi pria bersenjata dengan menemukan sidik jari dan deskripsi penampilannya.
Serangan yang diklaim oleh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah melukai puluhan orang.
“Informasi tentang sidik jari dan penampilan teroris itu telah ditemukan. Setelah ini, proses pengidentifikasian dirinya akan cepat dilakukan,” kata Kurtulmus dalam konferensi pers.
Dia mengatakan hal itu ada kaitannya serangan militer dari Turki ke Suriah yang diluncurkan pada bulan Agustus lalu yang membuat kelompok bersenjata kesal.
Turki mengirim tank dan pasukan khusus ke Suriah lebih dari empat bulan yang lalu untuk mengusir pejuang ISIS dari perbatasan dan mencegah pejuang Kurdi mengambil alih wilayahnya.
Kurtulmus juga mengatakan serangan pada hari Minggu tersebut melahirkan perbedaan yang signifikan pada serangan sebelumnya di Turki dan itu dilakukan untuk menciptakan perpecahan dalam masyarakat Turki.
Penyerang menyusup ke kelab malam tersebut pada hari Minggu (1/1), dan menimbulkan kekacauan setelah ia melepaskan tembakan.
Laporan surat kabar setempat mengatakan penyerang berasal dari negara Asia Tengah.
Sebuah media Turki menyiarkan video selfie seorang pria yang diduga adalah pelaku penembakan. Dalam rekaman tersebut menunjukkan pria itu mengabadikan dirinya dalam sebuah video di Taksim Square. Tidak jelas apakah video itu dibuat sebelum dia melakukan serangan.
Korban Kebanyakan Orang Asing
Sementara itu, ketika penyelidikan kasus ini masih dilanjutkan, korban penembakan Turki telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk diistirahatkan. Di antara mereka kebanyakan adalah wisatawan asing, termasuk dari negara-negara Arab.
Para korban termasuk warga negara Turki, Arab Saudi, Lebanon, Irak, Prancis, Tunisia, India, Maroko, Yordania, Kuwait, Kanada, Israel, Suriah, Belgia, Jerman dan Rusia.
Di antara mereka adalah seorang perwira polisi dan seorang penjaga keamanan yang dipekerjakan untuk menjaga pesta tahun baru itu berjalan aman, pemandu wisata yang mengawal wisatawan di malam hari dan beberapa pemuda yang berkunjung ke Turki untuk liburan.
Tuvana Tugsavul, yang bekerja di kelab malam, menyaksikan serangan tersebut.
“Saya melihat penembakan, api kemudian saya pergi ke toilet. Ada sekitar delapan atau sembilan orang dalam satu ruangan kecil. Saya berpikir, saya mungkin juga bisa terbunuh,” kata dia saat menghadiri pemakaman salah seorang korban, Yunus Gormek (23), yang saat itu pergi ke Reina untuk membantu pamannya dengan bekerja.
Mehmet Kocarslan, pemilik Reina, juga menghadiri pemakaman sebagai tanda solidaritas.
“Saya ingin menunjukkan rasa hormat saya dan menunjukkan kita peduli kepada mereka. Saya akan mengunjungi rumah sakit setelah pemakaman selesai. Ini benar-benar sangat menyakitkan,” kata dia. (Aljazeera)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...