Polisi: Satu Korban Tewas Adalah Pelaku Bom Bunuh Diri
MAKASSAR, SATUHARAPAN.COM-Polisi memastikan bahwa satu korban tewas dalam ledakan bom di depan Katedral Katolik di Makassar, Sulawesi Selatan, hari Minggu (28/3) adalah pelaku bom bunuh diri.
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam, mengatakan hal itu kepada wartawan hari Minggu (28/3). Namun dikatakan bahwa siapa pelaku itu masih dalam upaya identifikasi.
Dikatakan, korban tewas bom bunuh itu kondisi badannya hancur dan beberapa bagian tubuhnya rusak karena ledakan. Pelaku bom bunuh diri ini tidak sempat masuk ke dalam gereja, karena petugas pengamanan gereja sempat menahan pelaku di pintu gerbang, ketika di dalam geraja proses peribadatan sudah selesai.
Sementara itu, laporan media menyebutkan ada Sembilan orang yang terluka dan sedang dalam upaya perawatan. Polisi mengatakan ledakan itu kemungkinan kategori “high explosive”.
Polisi berjaga di lokasi ledakan di depan Gereja Katolik di Makassar, Sulawesi Selatan, hari Minggu (28/3). (Foto: AP/Yusuf Wahil)
Tidak Menyebarkan Video dan Foto
Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarluaskan konten baik video maupun foto terkait ledakan bom yang terjadi di di depan gerbang Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, hari Minggu.
"Kominfo mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarluaskan konten, baik berupa video maupun foto berisi aktivitas kekerasan, potongan tubuh, luka-luka, dan konten-konten lainnya yang tidak selayaknya untuk dibagikan kepada publik," kata Juru Bicara Kementerian Kominfo, Dedy Permadi, dikutip Antara.
Dedy berharap ruang digital seperti media sosial maupun aplikasi pesan singkat tidak digunakan untuk penyebarluasan konten-konten seperti yang dimaksud. "Kominfo meyakini bahwa aktivitas terorisme di ruang fisik maupun ruang digital tidak dapat ditoleransi dan harus diantisipasi dengan kerja bersama dari seluruh komponen bangsa," kata dia.
Imbauan Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto
Hal serupa dilakukan Wali Kota Makassar. "Kami meminta warga untuk tetap tenang dan serahkan prosesnya kepada aparat keamanan. Kami juga minta warga agar tidak posting gambar-gambar ledakan apalagi korban ledakan," kata Moh Ramdhan Pomanto.
Mengunggah dan menyebarkan gambar-gambar ke jejaring media sosial adalah bagian dari upaya pelemahan, sehingga dia meminta warga untuk bijak dalam membagikan gambar. Wali kota mengajak warga saling menguatkan satu sama lain serta mendukung aparat keamanan dalam mengusut tuntas insiden ledakan tersebut.
Editor : Sabar Subekti
RI Resmi Tetapkan PPN 12 Persen Mulai 1 Januari 2025
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Indonesia resmi menetapkan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Ni...