Polisi Sita Rp1,8 Miliar Uang Transaksi Korban Penipuan Binomo
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Penyidik Bareskrim Polri menyita uang miliaran rupiah dari rekening payment gateway (PG) terkait kasus investasi bodong trading binary option Binomo.
"Telah dilakukan penyitaan dana di rekening PG PT. Dhasatra Money Transfer untuk transaksi milik PT. Beta Akses Voucher sebesar Rp1,8 miliar," kata Kanit 5 Subdit II Perbankan Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri, Kompol Karta saat dikonfirmasi, Senin (6/6).
Karta mengatakan uang miliaran rupiah itu bukan aset tersangka Indra Kenz. Melainkan, transaksi para korban Binomo. "Itu terkait transaksi para pemain Binomo yang ikut linknya IK (Indra). Secara garis besar itu aliran Binomo," kata Karta dalam keterangan tertulis Polri.
Kasubdit II Dittipideksus Bareskrim Polri, Kombes Chandra Sukma Kumara, menjelaskan pihaknya terlebih dahulu melakukan penelusuran transaksi korban Binomo sebelum penyitaan. Penelusuran dilakukan terhadap rekening PT Dhasatra.
"(Ditemukan) ada kerja sama bahwa PT. Beta Akses Voucher untuk buka rekening PG di PT. Dhasatra Money Transfer," kata Chandra saat dikonfirmasi terpisah.
Penyidik Bareskrim Polri telah menyita sejumlah barang bukti berupa uang dan barang dalam kasus investasi bodong yang menjerat Indra Kenz. Bukti yang disita itu ialah dokumen dan alat bukti elektronik, mobil mewah Tesla dan Ferarri, tiga unit rumah di Deli Serdang, Sumut.
Selanjutnya, Bareskrim Polri juga menyita sebidang tanah dan bangunan di Tangerang, 12 jam tangan mewah, berikutnya uang tunai Rp 1.645.262.000.
Seluruh barang bukti yang disita akan diserahkan ke pengadilan, agar mendapat putusan untuk dijadikan pengembalian kerugian para korban.
Sebanyak tujuh orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus investasi bodong Binomo. Mereka ialah Indra Kesuma alias Indra Kenz selaku affiliator Binomo, Brian Edgar Nababan selaku pembawa Binomo ke Indonesia dan perekrut affiliator Fakar Suhartami Pratama alias Fakarich.
Selain itu, Wiky Mandara Nurhalim sebagai tenaga admin Indra, Fakarich selaku perekrut Indra Kenz. Nathania Kesuma menjadi tersangka karena menerima aliran dana dari kakaknya, Indra Kenz; Vanessa Khong yang merupakan mantan kekasih Indra jadi tersangka karena menerima aliran dana, serta Rudiyanto Pei selaku pembeli 10 jam tangan mewah Indra senilai Rp8 miliar untuk membantu menyamarkan hasil kejahatan.
Ketujuh tersangka telah ditahan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...