Polisi Temukan Korban Baru Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara, Jadi 12 Orang
BANJARNEGARA, SATUHARAPAN.COM-Polres Banjarnegara, Jawa tengah, kembali menemukan jenazah korban penipuan dukun penggandaan uang bernama Tohari. Penemuan itu didapatkan di hari ketiga proses pencarian.
“Jadi hari Minggu kami temukan satu jenazah, Senin sembilan jenazah, dan hari ini dua jenazah,” ungkap Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto, dalam konferensi pers di lokasi kejadian, Selasa (4/4/23).
Dua lubang yang ditemukan hari ini, ungkap Kapolres, belum diketahui identitasnya karena tersangka lupa siapa korban di dalam lubang itu.
Tersangka Tohari yang berada di lokasi kejadian pun menjelaskan, saat korban diberikan minuman dengan campuran potasium sianida, langsung kehilangan nyawanya sekitar lima menit. Setelah itu, baru dibawa tersangka untuk dikuburkan.
“Jadi tidak ada berkata apa-apa (korbannya), begitu habis minum, muntah sedikit, lima menit langsung ngga ngerasain apa-apa. Potasium ini memang ajaib,” jelas Tohari.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes. Pol. Iqbal Al Qudusy dalam keterangan resminya, Senin (3/4/23), mengimbau kepada pihak keluarga yang merasa kehilangan anggotanya untuk segera melapor ke kepolisian, sehingga bisa dipastikan apakah menjadi bagian dari korban tersebut.
“Bagi keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya, silahkan laporan ke Polres Banjarnegara atau kantor kepolisian terdekat, nanti akan dibantu untuk proses identifikasi,” katanya.
Kasus ini berawal dari penipuan penggandaan uang oleh seorang dukun. Pelaku bernama Tohari itu pun kini sudah ditahan.
Pelaku menipu para korban dengan iming-iming bisa menggandakan uang dengan berbagai ritual tertentu. Para korban awalnya menurut, termasuk menunggu hingga waktu tertentu agar uang yang diinginkan bisa berlipat ganda jumlahnya.
Namun, setelah ditunggu-tunggu, tidak ada hasil sebagaimana dijanjikan dukun tersebut, para korban kemudian terus menagih dukun itu. Karena kesal ditagih terus, pelaku kemudian membunuh korbannya.
Pasangan Laki-laki Perempuan Jadi Korban
Korban Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol..Ahmad Luthfi, mengatakan beberapa korban pembunuhan dukun pengganda uang ST (45 tahun)diketahui merupakan pasangan laki-laki dan perempuan. "Data dari pengakuan pelaku diketahui pasangan laki-laki dan perempuan yang dikubur dalam satu lubang," kata Kapolda di Semarang, hari Rabu (5/4).
Satu korban atas nama Paryanto yang merupakan korban terakhir pembunuhan sudah teridentifikasi, sedangkan korban lain belum dapat teridentifikasi.
Jasad tersebut berdasarkan keterangan tersangka, masing-masing seorang warga asal Gunungkidul, DI Yogyakarta; seorang laki-laki dan seorang perempuan asal Tasikmalaya, Jawa Barat, dikubur dalam satu lubang.
Kemudian seorang laki-laki dan perempuan asal Jakarta; seorang laki-laki dan perempuan asal Yogyakarta; serta seorang laki-laki asal Palembang yang disebut pelaku bernama Mulyadi dikubur dalam satu lubang bersama pacarnya.
Polisi masih mendalami kemungkinan para korban yang berpasangan itu merupakan suami istri atau bukan. Seluruh korban, menurut dia, dikubur di TKP yang sama di kebun milik tersangka.
Pada setiap lubang tempat korban dikubur ditemukan botol air mineral. Ia menjelaskan Laboratorium Forensik Polda Jateng masih akan memeriksa kandungan dugaan racun dalam botol minuman tersebut.
"Dugaan sementara pelaku memberi korban minuman yang mengandung potasium, tapi ini masih didalami kandungan racun yang digunakan," katanya. Kepolisian membentuk Posko DVI untuk menghimpun data "ante mortem" guna pencocokan DNA korban.
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...