Politikus Inggris Ingin Imigran Calais Lebih Diperhatikan
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Politikus Partai Buruh Inggris, Alfred Baron Dubs, atau yang biasa disapa Lord Dubs, mengatakan Pemerintah Inggris Raya harus membantu mewujudkan kesejahteraan bagi pengungsi berusia muda yang saat ini berada di kamp pengungsian “Jungle” di Calais, Prancis.
Dubs merasa kecewa dan marah kepada pemerintah Perdana Menteri Theresa May. “Mereka tidak melakukan apa-apa, sementara kita harus menjaga tekanan dari publik yang ditujukan ke pemerintah,” kata Dubs, saat melakukan kunjungan ke kamp pengungsian Jungle di tepi Calais, seperti diberitakan Christian Today, hari Senin (5/9).
Saat ini ribuan orang di kamp pengungsian tersebut, dan 800 di antaranya anak-anak, menurut dia, berada dalam kondisi kesejahteraan yang tidak layak. “Saya pikir mereka harus membantu beberapa anak-anak ini datang ke Inggris agar sejahtera,” kata Dubs.
Saat melakukan kunjungan ke Calais, Dubs ditemani anggota parlemen lainnya, Stella Creasy, dan mendapat dukungan lembaga amal Inggris “Help Refugees” dan “Safe Passage”.
Dubs mendesak pihak berwenang Prancis dan Inggris untuk bekerja sama membantu mengatur proses pemberian suaka karena dia mengkhawatirkan kesejahteraan anak-anak pengungsi tanpa pendamping yang terdampar di kamp saja.
“Saya melihat saat ini anak-anak muda ini tidak punya masa depan. Mereka tampak ceria, namun mereka harus segera melupakan masa trauma dalam perjalanan mereka,” kata Dubs.
“Mereka harus mendapatkan negara yang aman seperti Inggris, agar mereka dapat pergi ke sekolah dan melanjutkan kehidupan mereka,” kata Dubs.
Dubs mengemukakan pengungsi merupakan masalah besar terutama bagi anak-anak, karena kesehatan anak-anak harus ditangani dengan benar. “Saya belum melihat Pemerintah Inggris memiliki kemauan politik untuk itu,” kata dia.
Menurut Dubs saat ini kebijakan yang ditetapkan Prancis sangat tidak berpihak bagi pengungsi di tempat tersebut.
Beberapa waktu lalu, Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve bersumpah membongkar kamp secara bertahap. “Pihak berwenang dalam beberapa waktu mendatang akan melakukan pembongkaran dengan tekad besar," kata Cazeneuve.
Cazeneuve mengemukakan pihaknya akan menempatkan lebih banyak polisi di Calais untuk menahan pengungsi dan migran yang mencoba menyelundupkan diri ke Inggris. Organisasi kemanusiaan Médecins Sans Frontières hari Selasa (30/8) memperingatkan krisis di Calais itu semakin memburuk. (christiantoday.com)
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...