Politisi Golkar: KPK Jangan "Urusi" Setya Novanto

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota DPR Fraksi Partai Golkar Meutya Hafid meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak ikut berpolitik dengan menyatakan kekecewaannya atas terpilihnya Bendahara Umum Partai Golkar Setya Novanto sebagai Ketua DPR RI 2014-2019.
"KPK sebaiknya tidak berpolitik dan tidak perlu terlalu banyak bicara," ujar Meutya Hafidz dihubungi dari Jakarta, Jumat (3/10).
Mantan presenter salah satu televisi swasta itu meminta KPK lebih banyak bekerja sesuai kewenangannya, lantaran tingkat korupsi di negeri ini masih tinggi. "Yang perlu diperbanyak adalah kerja. Korupsi masih tinggi di negeri ini, tangkap yang terbukti bersalah," tegas dia.
Secara umum Meutya menyatakan dukungannya atas kerja KPK selama ini. Namun, sekali lagi dia mengharapkan KPK bisa fokus dalam pekerjaannya yang sangat berat, dengan tidak mengurusi urusan politik.
Kemarin, Kamis (2/10) sejumlah media memberitakan Ketua KPK Abraham Samad menyatakan kekecewaannya atas terpilihnya Bendahara Umum Partai Golkar Setya Novanto sebagai Ketua DPR.
Samad menilai sosok Novanto potensial berurusan dengan masalah hukum.
"KPK sangat prihatin dan menyesalkan terpilihnya Setya Novanto sebagai ketua DPR karena yang bersangkutan punya potensi mempunyai masalah hukum dan bisa merusak citra DPR sebagai lembaga terhormat," kata Abraham melalu di Jakarta, Kamis (2/10). (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja

Tentara Ukraina Menolak Desakan Perdamaian Trump-Rusia
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Pembicaraan perdamaian pekan ini antara Rusia dan Amerika Serikat yang bertuju...