Polri: 1,3 Juta Data eHAC Diduga Bocor

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Data 1,3 juta pengguna aplikasi electronic-Health Alert Card (eHAC) Kementerian Kesehatan diduga bocor. Bareskrim Polri turun tangan menyelidiki kasus dugaan kebocoran data itu.
“Polri membantu penyelidikan juga,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono, Selasa (31/8). Argo mengatakan Dittipidsiber Bareskrim yang menangani kasus tersebut. Namun dia belum merinci lebih lanjut mengenai proses penyelidikan itu.
“Secara teknis biarkan penyidik Cyber bekerja,” katanya.
Sebelumnya, dugaan kebocoran data 1,3 juta pengguna eHAC dilaporkan pertama kali oleh siber vpnMentor.
Dugaan kebocoran data eHAC terkait dengan ID pengguna yang berisi nomor kartu tanda penduduk (KTP), paspor, serta data dan hasil tes COVID-19, alamat, nomor telepon dan nomor peserta rumah sakit, nama lengkap, tanggal lahir, pekerjaan, serta foto.
Editor : Sabar Subekti

Warga Agam Serahkan Anak Kucing Hutan ke BKSDA
LUBUK BASUNG, SATUHARAPAN.COM - Resor Konservasi Wilayah II Maninjau Balai Konservasi Sumber Daya Al...