Polri Gandeng HMI Salurkan Paket Sembako untuk Mahasiswa Perantauan
BANTEN, SATUHARAPAN.COM-Polri menggandeng Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) membagikan bantuan berupa paket sembako untuk mahasiswa perantauan di kawasan PPKM Level 4 tepatnya di Jalan Pesanggrahan, Cempaka Putih Tinur, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
Total ada 1.000 paket sembako yang dibagikan. Bantuan tersebut diberikan langsung oleh Kepala Korp Lalu Lintas Polri, Irjen Istiono, kepada para mahasiswa rantau.
“Polri bersama adik-adik dari HMI, Rayhan Aria Tama, ini bersama-sama melakukan bakti sosial, menjenguk adik-adik mahasiswa perantauan di daerah Ciputat,” Istiono di Ciputat, Senin (9/08).
Istiono menjelaskan, mahasiswa perantauan sangat membutuhkan bantuan karena jauh dari orang tua mereka. Istiono berharap agar bantuan ini dapat membantu mahasiswa dan lebih fokus untuk menyelesaikan pendidikannya.
“Hari ini kita bagikan 1.000 paket sembako untuk adik-adik mahasiswa yang perantauan yang ngekos di daerah Ciputat ini termasuk juga masyarakat yang ada di sini.
Disamping itu Istiono juga memberikan apresiasi kepada RT setempat karena telah gencar mendata masyarakat untuk melakukan vaksin. Istiono berharap dengan pencapaian tersebut bisa membantu warga untuk tetap sehat melewati pandemi ini.
Ketua Umum PB HMI, Rayhan Aria Tama, mengucapkan terimakasih atas kepedulian Polri yang diberikan untuk para mahasiswa khususnya mahasiswa perantauan. Menurut Rayhan pandemi ini tidak hanya terdampak bagi kesehatan tetapi juga ekonomi.
Rayhan berharap para mahasiswa Rantau ini dapat bertahan hidup selama pandemi. Rayhan juga berharap agar para mahasiswa rantau lebih fokus untuk menamatkan kuliahnya.
“Kami apresiasi dari PB HMI karena memang kepedulian dari pejabat publik itu sangat penting di hari-hari ini, tidak hanya kebutuhan logistic, tetapi juga kebutuhan semangat itu juga harus kita keluarkan energi positif ini juga bisa memberikan tambahan semangat untuk kita berjuang menyelesaikan dan memutus mata rantai pandemi COVID-19,” kataya.
Salah satu penerima bantuan Mahasiswa UIN Avisena asal Palu, Sulawesi Tengah mengaku kesulitan pada saat pandemi ini. Avisena harus memutar otak untuk mengatur keuangannya agar tetap bisa bertahan hidup dan bisa melewati pandemi ini.
“Susahnya jadi anak rantau pertama harus mandiri, jauh dari orang tua, bagaimana kita mengatur uang dan waktu agar bisa survive lama. Saya ucapkan terimakasih atas bantuan ini sangat membantu, beras dan minyaknya, bantuan ini kira-kira kalau bisa hemat cukup sepekan terngatung kita mengaturnya saja,” katanya.
Editor : Sabar Subekti
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...